SENJA DENGAN DUA KELELAWAR

Senin, 15 Oktober 2012 gusmel riyadh


Lakon
SENJA DENGAN DUA KELELAWARKarya  Kirdjomulyo

 PELAKU
  1. Ismiyati
  2. Suwarto
  3. Mursiwi
  4. Marsudi
  5. Mardikun
  6. Tomokaryo
  7. Siswoyo
  8. Sulaiman



            SEBUAH TEMPAT DI DEKAT STASIUN KECIL, DI LUAR KOTA YOGYAKARTA. TEMPAT ITU DI UJUNG STASIUN, SEBELAH BARAT, DI TEPI JALAN KERETA API. SEBUAH TIANG SEPERTI BIASA TERDAPAT DI STASIUN DAN SEBUAH BANGKU BESI, BERTOLAK BELAKANG TEMPAT DUDUK NYA. SEPASANG KURSI BESI UNTUK ISTIRAHAT UNTUK PEGAWAI YANG BERTEMPAT TINGGAL DI SEKELILING STASIUN ITU. TEMPAT ITU BERLANTAI SAMBUNGAN DARI LANTAI STASIUN DAN SEBELAH BATAS SUDUT BELAKANG KANAN IALAH JALAN KERETA API. DI BELAKANG SEBUAH DINDING MEMANJANG HAMPIR DI SUDUT.
            KETIKA LAYAR TERANGKAT, PANGGUNG DALAM KEADAAN SUNYI. SENJA TENGAH TENGGELAM, MERAH DI SEBELAH BARAT, MAKIN LAMA MAKIN GELAP.  DUA KELELAWAR NAMPAK BERKEJARAN BERPUTAR MENGELILINGI TEMPAT YANG SERAM. MENGESANKAN KENGERIAN DAN KESERAMAN. SEBENTAR TERDENGAR BUNYI TEROMPET KERETA API LANGSIR. GERETAK KERETA API DAN ASAP LOKOMOTIF. DARI AGAK JAUH SUASANA TERASA SEMAKIN MENDESAK.
            HARI SUDAH GELAP TETAPI TEMPAT ITU TERANG KARENA CAHAYA. HINGGA CAHAYA ITU MEMBERI KESAN MENDALAM. TERDENGAR SUARA LANGKAH SEPATU PEREMPUAN MENDEKATI TEMPAT ITU DARI RUMAH BELAKANG AGAK KE KIRI. SUARA LANGKAH ISMIYATI. IA BERHENTI, BERSANDAR PADA SANDARAN BANGKU. TERASA IA MENUNGGU SESEORANG, BERPIKIR TENTANG SESUATU. LALU SESAAT TIDAK MENGACUHKANNYA. IA MELEMPAR-LEMPAR KULIT KACANG YANG SEDANG DI MAKANNYA. DARI ARAH RUMAHNYA TERDENGAR SUARA PETIKAN GITAR AYAHNYA YANG SUDAH TUA. AYAH YANG SANGAT MENYAYANGINYA. IA BERBAHAGIA PULA MENDENGARNYA, MERASA DAPAT MEMBAHAGIAKAN AYAHNYA. IA TERSENYUM MENDENGAR PETIKAN YANG TIDAK BETUL BENAR, HANYA KARENA DI LAGUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, TERASA PULA DALAM HATI. AYAH ISMIATI TAHU AKAN PENDERITAAN ANAK-NYA. IA MENDEKAT DAN TERUS MENYANYIKAN LAGU-LAGU YANG DI HAFAL.KEMUDIAN TERTAWA KARENA TIDAK DAPAT MELANJUTKAN SYAIRNYA.

ISMIYATI (Tertawa )
Tiap lagu bapak hanya bisa kepalanya melulu

(Marsudi tertawa saja )

Cobalah hafalkan satu dulu sampai hafal betul, biar tidak  terputus di tengah jalan.

MARSUDI    
Bapak juga nggak tahu kok semuanya malah jadi kabur

ISMIYATI    
Mungkin bapak bernyanyi karena terlalu kesepian

MARSUDI    
Nah itu dia…

( nampak lega dengan begitu ia bisa memulai dengan soal- soal kesepian Ismiyati ).

Kesepian itu penyakit seseorang yang paling sukar di obati. Apalagi seseorang yang masih muda.  Aku betul-betul dapat membayangkan bagaimana kerasnya penyakit sepi itu.



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini