Lakon
SENJA DENGAN DUA
KELELAWARKarya
Kirdjomulyo
PELAKU
- Ismiyati
- Suwarto
- Mursiwi
- Marsudi
- Mardikun
- Tomokaryo
- Siswoyo
- Sulaiman
SEBUAH TEMPAT DI DEKAT STASIUN KECIL, DI LUAR KOTA
YOGYAKARTA. TEMPAT ITU DI UJUNG STASIUN, SEBELAH BARAT, DI TEPI JALAN KERETA
API. SEBUAH TIANG SEPERTI BIASA TERDAPAT DI STASIUN DAN SEBUAH BANGKU BESI,
BERTOLAK BELAKANG TEMPAT DUDUK NYA. SEPASANG KURSI BESI UNTUK ISTIRAHAT UNTUK
PEGAWAI YANG BERTEMPAT TINGGAL DI SEKELILING STASIUN ITU. TEMPAT ITU BERLANTAI
SAMBUNGAN DARI LANTAI STASIUN DAN SEBELAH BATAS SUDUT BELAKANG KANAN IALAH
JALAN KERETA API. DI BELAKANG SEBUAH DINDING MEMANJANG HAMPIR DI SUDUT.
KETIKA LAYAR TERANGKAT, PANGGUNG DALAM KEADAAN SUNYI.
SENJA TENGAH TENGGELAM, MERAH DI SEBELAH BARAT, MAKIN LAMA MAKIN GELAP. DUA KELELAWAR NAMPAK BERKEJARAN BERPUTAR
MENGELILINGI TEMPAT YANG SERAM. MENGESANKAN KENGERIAN DAN KESERAMAN. SEBENTAR
TERDENGAR BUNYI TEROMPET KERETA API LANGSIR. GERETAK KERETA API DAN ASAP
LOKOMOTIF. DARI AGAK JAUH SUASANA TERASA SEMAKIN MENDESAK.
HARI SUDAH GELAP TETAPI TEMPAT ITU TERANG KARENA CAHAYA.
HINGGA CAHAYA ITU MEMBERI KESAN MENDALAM. TERDENGAR SUARA LANGKAH SEPATU
PEREMPUAN MENDEKATI TEMPAT ITU DARI RUMAH BELAKANG AGAK KE KIRI. SUARA LANGKAH
ISMIYATI. IA BERHENTI, BERSANDAR PADA SANDARAN BANGKU. TERASA IA MENUNGGU
SESEORANG, BERPIKIR TENTANG SESUATU. LALU SESAAT TIDAK MENGACUHKANNYA. IA
MELEMPAR-LEMPAR KULIT KACANG YANG SEDANG DI MAKANNYA. DARI ARAH RUMAHNYA
TERDENGAR SUARA PETIKAN GITAR AYAHNYA YANG SUDAH TUA. AYAH YANG SANGAT
MENYAYANGINYA. IA BERBAHAGIA PULA MENDENGARNYA, MERASA DAPAT MEMBAHAGIAKAN
AYAHNYA. IA TERSENYUM MENDENGAR PETIKAN YANG TIDAK BETUL BENAR, HANYA KARENA DI
LAGUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, TERASA PULA DALAM HATI. AYAH ISMIATI TAHU AKAN
PENDERITAAN ANAK-NYA. IA MENDEKAT DAN TERUS MENYANYIKAN LAGU-LAGU YANG DI
HAFAL.KEMUDIAN TERTAWA KARENA TIDAK DAPAT MELANJUTKAN SYAIRNYA.
ISMIYATI (Tertawa )
Tiap lagu bapak hanya bisa kepalanya melulu
(Marsudi tertawa
saja )
Cobalah hafalkan satu dulu sampai hafal betul, biar
tidak terputus di tengah jalan.
MARSUDI
Bapak juga nggak tahu kok semuanya malah jadi kabur
ISMIYATI
Mungkin bapak bernyanyi karena terlalu kesepian
MARSUDI
Nah itu dia…
( nampak lega
dengan begitu ia bisa memulai dengan soal- soal kesepian Ismiyati ).
Kesepian itu penyakit seseorang yang paling sukar di
obati. Apalagi seseorang yang masih muda.
Aku betul-betul dapat membayangkan bagaimana kerasnya penyakit sepi itu.
klik di sini untuk
download naskah teater selengkapnya