Beruang Penagih Hutang

Sabtu, 01 Mei 2010 gusmel riyadh

Beruang Penagih Hutang
(The Bear/The Boor)
Karya Anton Pavlovich Chekhov
Terjemahan Landung Simatupang

Tokoh:

  1. Yulina
  2. Kaul
  3. Tamu



( NYONYA YULINA SANGAT MURUNG MEMANDANGI POTRET NIKO SUAMINYA,
KAUL, PELAYAN TUA YANG SETIA, BERSAMANYA )

Kaul : Nyonya, sudah . sudah. Jangan begitu-begitu terus. Ini namanya bunuh diri pelan-pelan,
relakan kepergiannya. Nyonya, semua orang bersenang-senang dipagi yang cerah dan segar
ini. Bahkan kucing pun tahu cara menghibur diri. Jalan melenggak-lenggok ditaman lalu
melompat sembunyi, kemudian tiba-tiba melompat lagi menakuti burung-burung. Tapi
nyonya Yulina setiap hari mengurung diri, dengan muka yang selalu kusut, muram. Hitung-
hitung, .Sudah satu tahun penuh lho Nyonya tidak pernah lagi keluar-keluar.

Yuli : Dan aku tidak akan keluar-keluar lagi. Kaul, Kehidupanku sudah berakhir, Suamiku
meninggal, terbaring dalam kuburnya, dan aku mengubur diri sendiri dirumah ini, kami
berdua sama-sama sudah mati Kaul, Mati !..

Kaul : Naah….Nyonya khan, mulai lagi ! Saya jadi sedih mendengarnya. Memang, tuan meninggal,
Tapi mau bagaimana lagi kalau dia memang harus meninggal ? Itu kehendak Tuhan,
nyonya : dan jadilah kehendak NYA di surga dan di bumi ! Nyonya sudah berkabung waktu
tuan meninggal dulu, sekarang duka citanya sudah cukup nyonya, masa nyonya mau nangis
terus, murung terus seumur hidup ?? Saya juga pernah kehilangan istri Nya, Yah.. apa boleh
buat, saya menangis dan berkabung selama kurang lebih satu bulan, itu sudah cukup. Kalau
saya terus meraung-raung sepanjang hari, itu kan berlebihan namanya. Apalagi istri saya itu
mukanya sudah cukup tua dan cukup jelek….
Nyonya telah melupakan para tetangga begitu saja, tidak pernah lagi mengunjungi mereka.
Kalau mereka datang, nyonya menolak, tidak mau menemui. Nyonya kan masih muda,
cantik, sehat dan segar. Nyonya hanya perlu lebih merawat diri lagi, dandan yang bagus, lalu
keluarlah berjalan-jalan. Di luar sana banyak Nya pria tampan dan terhormat yang pasti
terpikat begitu mata mereka melihat nyonya, sungguh, saya jamin. Tapi ya…jangan tunggu
sampai sepuluh tahun lagi. Anugerah yang bernama kecantikan dan kemudaan itu bukan
sesuatu yang abadi. Nanti kalau pipi sudah menggantung-gantung kebawah, atau melesak
kedalam, wah sudah telat !

Yuli : Diam Kaul…Kau tidak boleh bicara seperti itu, kau khan tahu bahwa sejak Niko suamiku
meninggal, kehidupan tidak lagi ada artinya buatku. Aku sudah bersumpah untuk tidak akan
berhenti berkabung, tidak akan lagi menikmati cuaca terang seumur hidupku. Dengar ?!
......................
Beruang Penagih Hutang
(The Bear/The Boor)
Karya Anton Pavlovich Chekhov
Terjemahan Landung Simatupang
Download Naskah Ini