Malam Gelisah

Selasa, 31 Juli 2012 gusmel riyadh


NASKAH MONOLOG
“MALAM GELISAH”
By : ida khoirotin

Pemain duduk di tengah penonton, dan mengajak dialog, salah satu penonton, sedang panggung lampu biru menyorot ranjang kosong, dengan di iringi lagu jazz yang melankolis

Pemain : pemain menatap tajam mata salah satu penonton, dengan ekspresi penuh harapan.Sungguh ! hari ini, aku melihat cakrawala di wajahmu. Terdiam. Bagaimana bisa, angin begitu saja berhembus, tanpa tanda tanya atas resahku ini. Tertunduk, lalu pelan-pelan kembali mengangkat kepala dan kembali menatap mata penonton itu dengan lebih tajam. Benarkah? Oghh...lalu berlari dengan menari-nari.

Black Out

Pemain berbaring di ranjang, cahaya kamar yang terang pelan pelan meredup, cahaya berganti bernuansa sesuai dengan hatinya yang resah teriring musik yang menggambarkan suasana batinnya.

Pemain : Resahku, andai saja engkau sudi bersandar pada rembulan yang manja. Terbangun, lalu mengambil sebuah cermin lalu merias wajahnya. Aku tahu! tersenyum Setiap malam kau mengendap-endap diantara detak jarum jam di dindingku. Lalu mencari tahu, sedang apa aku pada tiap malamku.? Diam-diam, kau berbaring di bawah jendela kamarku sambil menatap bulan pucat di atas sana. Tak ada yang buruk dalam kebisuan ini, seperti bagaimana heningnya malam-malam para mujahid di Palestina. Lalu bediri perlahan-lahan, lalu perlahan berjalan menghampiri sesosok imagi yang seolah-olah datang memanggil Maukah, engkau temani aku berdansa malam ini? Biar tak padam pengharapan akanmu.


klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini