Aduh Ujang

Sabtu, 30 April 2011 gusmel riyadh

Lakon
ADUH UJANG
Karya Jhoni Habibie


TOKOH-TOKOH:

Ujang :
Laki-laki umur 21 tahun, ganteng, sederhana, ramah, lugu, pendidikan SMA, nurut, lahir dan besra di desa, teguh pendirian.

Euis :
Perempuan umur 18 tahun, lumayan cantik, ramah, sederhana, sebatang kara, hidup bersama nenek, pemalu, perhatian, baik (pacar Ujang) kegiatan les menjahit, bantu nenek di sawah.

Samsul:
(teman kecil Ujang), umur 21 tahun, gaul perlente, sok modern, egois, sombong, suka menghalalkan segala cara.

Emi :
perempuan berumur 18 tahun, gadis desa gaul, cerewet, manja, GR, caper, kaya, apa maunya harus dicapai

Abah :
laki-laki umur 55 tahun, bapaknya Ujang, buruh tani, sederhana, keras, idealis, pendidikan SD.

Broto :
laki-laki umur 50 tahun, bapaknya Emi, juragannya abah, kaya, lahir dan besra di Solo, sombong, sayang anak

Ibu/emak:
ibunya Ujang, umur 45 tahun, sakit-sakitan, sabar.



LATAR SETTING:

DI TENGAH SAWAH, ZAMAN SEKARANG ADA GUBUK BAMBU, ORANG-ORANGAN SAWAH, PADI YANG MENGUNING, RERUMPUTAN HIJAU, TUMPUKAN JERAMI, BUNGA YANG BERMEKARAN, EDI AN KADANG PENGUSIR BURUNG YANG BERTEMPAT DI SEBUAH DESA DI DAERAH BANDUNG BERADAT SUNDA.


I

SUASANA PAGI, UDARA SEGAR, ANGIN SEMILIR, BURUNG BERKICAU, RUMPUT BERGOYANG, TERDENGAR ALUN MUSIK SUNDA, MUSIK NGASET.

TERLIHAT UJANG SEDANG MENIKMATI SUASANA DESA DI SEKITARNYA. BAPAKNYA SEDANG SIBUK DENGAN SAWAHNYA, UJANG MASIH MENIUP SERULINGNYA, KEMUDIAN BAPAKNYA BERHENTI UNTUK BERISTIRAHAT SAMBIL MENYANYIKAN TEMBANG SUNDA YANG SERING DINYANYIKAN WAKTU MASIH KECIL.

UJANG :
Abah teh masih ingat tembang itu? Ujang jadi ingat masa kecil dulu!

ABAH :
Ujang, ujang!!

UJANG :
Aya naon teh abah!

ABAH :
perasaan baru kemaren ya kamu masih netek sama emak. E... tau-tau sekarang udah besar, udah perjaka.

UJANG :
ya... abah teh kunaon kayak nggak pernah liat Ujang aja, tiap hari kan ketemu, masak iya ujang netek lagi sama emak.

ABAH :
ujang! Abah teh kepengen lihat kamu sukses, jadi orang, punya masa depan, jangan sampai kayak abahmu ini, SD saja nggak lulus, bisanya Cuma nyangkul, hidup pas-pasan Cuma buat makan.




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini