ORKES MADUN I ALIAS MADEKUR DAN TARKENI

Rabu, 03 Maret 2010 gusmel riyadh

SATU

MEREKA SEMUA MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN. SAYA TIDAK TAHU APAKAH MEREKA KHUSYUK TIDAK DALAM MENYANYIKANNYA.

DUA

BADUT PERTAMA
Tuhan, kedua belah tangan yang kotor ini adalah tangan bumi, dan tangan ini memohon ampun atas segala perbuatan yang tidak pernah jelas mengandung dosa atau kebajikan; kalimat-kalimatmu terlalu tinggi mutu sastranya, sehingga tidak terlalu jelas isi maksudnya. Karena itulah, kalau tangan ini merentang semata-mata lantaran kalimatMu. Dan apabila kelak ternyata tiada dosa atas perbuatan kami padahal kami telah terlanjur memohon ampun, maka limpahkanlah kami apa saja yang bernama berkah, entah pangan ujudnya maupun angan-angan. Sebentar, Tuhan.



Para penonton yang bahagia maupun yang tidak, terlebih dahulu sebelum ada kesalahpahaman perlu saya jelaskan  bahwa ini sandiwara sungguh-sungguh sandiwara, dan ini sandiwara menyangkut masalah pencopet dan pelacur dan segala tetek bengek persoalan-persoalan lain yang terseret tidak disengaja dan tidak dinyana. Dan sebagai lumrahnya ini sandiwara sekedar permainan, namun sedikit banyak mengandung kesungguhan dan kesungguh-sungguhan, bak kehidupan itu sendiri laiknya.

Dipandang dari segala sudut sandiwara, ini dijamin baik mutunya dan pasti disenangi oleh segala lapisan masyarakat, tua maupun muda, baik pencopet maupun pelacur, baik dokter hewan maupun dokter lainnya, baik komunis maupun muslim. Dan kenapa ini sandiwara pasti akan disenangi, sebab ini sandiwara dan sandiwara merupakan hiburan buat hati yang lara. Sebentar penonton. Siapa berhati lara?

BADUT KEDUA
Saya

BADUT KETIGA
Saya!

BADUT KEEMPAT
Saya!!

BADUT KELIMA
Saya!!!

KEMUDIAN BEBERAPA ORANG LAIN, DIANTARANYA SEORANG LELAKI BUNTING, KEDUA TANGANNYA MAKSUD SAYA, JUGA ADA SEORANG PEREMPUAN BUTA, JUGA ADA…

ORKES MADUN I
ALIAS
MADEKUR DAN TARKENI
Karya Arifin C. Noer

Blogger Solo