Teriakan-Teriakan Sunyi (Monolog)

Senin, 31 Mei 2010 gusmel riyadh

TERIAKAN-TERIAKAN SUNYI
(Pelarian Calon Mayat)

Oleh : R. Giryadi

I. PANGUNG GELAP.
TIBA-TIBA CAHAYA SENTER BERKELEBAT. BERKEDIP-KEDIP SEPERTI HURUF MORSE. SUARA BERGEMERINCING. CAHAYA SENTER BERSAHUTAN. SUARA GEMERINCING. SUARA ORANG BERLARI. CAHAHAYA SENTER BERKELEBATAN. SEORANG MENGGELEPAR. CAHAYA SENTER MENANCAP DALAM TUBUHNYA YANG PENUH LUKA. SEPI. CAHAYA SENTER SALING BERPANDANGAN.

II. CAHAYA BIRU
CAHAYA SENTER BERTERBANGAN KE UDARA. CAHAYA SENTER BERKELEBAT DI GEROMBOLAN ORANG-ORANG. CAHAYA SENTER BERKELEBATAN PADA SILUET ORANG MENYERET MAYAT. SUARA TANGIS. CAHAYA SENTER BERLARIAN DIBALIK LAYAR, MENGIKUTI IRING-IRINGAN MAYAT.

III. TIRAI PUTIH TURUN.
DALAM PROSESI PEMAKAMAN. ORANG-ORANG TERTUNDUK LESU. HANYA MAYAT YANG TAMPAK BAHAGIA. ORANG-ORANG MENYANYIKAN KIDUNG BISU, LAGU ORANG-ORANG DUNGU.

01. BENDERA PUTIH
Naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaddddddddd!!!!! Mengapa orang-orang membawa kelewang, panah, kapak, dan bedil. Sepatu lars itu terus berderapan setiap malam. Lolong anjing dan angin menebarkan bau bacin. Naaadddd. Mengapa kau ajarkan aku tentang kehormatan, kalau orang-orang pada tega saling membunuh.

(Suara gagak melengking. Angin basah. Suara gagak menjauh)


Naaaaddd! Jalan ini sudah aku tempuh berjuta-juta mil. Tetapi suara sepatu lars, desing bedil, dan gerit kelewang, masih saja terasa menguntit diriku. Dunia seperti mengkerut sebesar jeruk purut. Berjuta-juta mil yang aku jalani, rasaya seperti berputar-putar pada semangkuk sup. Kemanakah arah yang harus aku tuju, Nad?

(Suara gagak. Berputar-putar)

Nad. Jalan beraspal lumer oleh ratap tangis. Sementara rumah-rumah menjadi kamp-kamp para calon mayat berselimut kain kumal. Wajah mereka digerogoti rasa takut. Para serdadu mengejarinya dengan mata penuh panah. Memburunya sebagai anjing liar, yang menggondol sekerat daging dari tong-tong sompah, sisa para borjuis bermantel beludru, sampai jauh menyeberangi cakrawala.
Nad! Aku melihat mereka menembak orang-orang dari belakang. Sementara takbir mereka tak pernah usai.

(Suara gagak melengking. Angin bertambah kencang)



Download Naskah Ini