Orang-Orang Biadab

Rabu, 26 Mei 2010 gusmel riyadh

Orang-orang Biadab
Karya Christopher Hampton
Penerjemah Asrul Sani


Pelaku

  1. • West
  2. • Ny. West
  3. • Crawshaw
  4. • Carlos
  5. • Penyelidik
  6. • Pereira
  7. • Jenderal
  8. • Jaksa Agung
  9. • Mayor Briggs
  10. • Lidah Amerika



Panggung kosong, di tengah-tengah kelihatan lima –enam obor menyala, tegak condong kea rah masing-masing, hingga membentuk sebuah piramida dengan puncak sebuah obor menyala. Seluruh teater diterangi oleh nyala obor ini. Music Indian, seruling, gendang, nyanyian, sosok-sosok sebagai baying-bayang, tidak lama kemudian West muncul, sementara dia bicara, orang-orang Indian masuk, seorang demi seorang. Dari samping, melewati Auditorium . masing-masing mengambil obor lalu kembali lagi ke tempat darimana mereka datang.

SATU

West
Asal api. Dahulu kala manusia makan daging mentah dan tidak kenal api. Mereka juga tak kenal senjata dan membunuh buruan mereka dengan tangan.
Pada suatu hari seorang anak laki-laki pergi berburu bersama iparnya, mereka melihat sarang burung di atas tebing. Mereka membuat tangga lalu anak itu naik ke atas. Dalam sarang itu ada dua butir telur. Anak itu mengambil telur lalu melemparkannya pada iparnya.

Tapi waktu masih di udara telur itu berubah jadi batu berigi. Hingga tangan si ipar luka waktu itu ia menyambutnya. Ia marah sekali. Ia mengira anak itu berniat membunuhnya, tangga itu ia ambil dan dipatahkan, lalu ia pergi. Anak itu berhari bermalam tinggal di tebing itu. ia mati perlahan. karena lapar, ia makan kotorannya sendiri,

Hingga satu hari lewat macan tutul membawa busur dan panah. Ia melihat sebuah baying-bayang jatuh di tanah, ia menengadah lalu melihat anak itu. macan tutul itu memperbaiki tangga itu kembali hingga anak itu isa turun. Anak itu ia ajak ke rumahnya, dan ia hidupkan kembali dengan memberikan daging yang sudah dimasak kepadanya.

Macan tutul itu sayang pada anak itu dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri dan menyebut ia anak pungut. Tapi istri macan tutul itu cemburu dan kalau macan tutul itu sedang tidak ada, ia tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggaruk dan memukul anak itu sampai roboh. Anak itu mengadu pada macan tutul, bahwa ia selalu ketakutan, hingga macan tutul itu memberikan busur dan panah padanya dan mengajarkan padanya bagaimana mempergunakan senjata itu. waktu istri macan tutul itu menyerang dia maka ia tembakkan panahnya lalu istri macan tutul itu mati.

Anak itu ketakutan melihat akibat perbuatannya. Ia ambil panah dan busurnya dan sebongkah daging yang sudah di masak, lalu ia melarikan diri ke dalam hutan. Setelah berkelana berhari-hari ia sampai ke kampungnya sendiri dan ia menceritakan pada orang kampong apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Sambil memperlihatkan daging dan busur itu, orang kampong tergugah sekali karena penemuan itu. lalu mereka mengadakan penjarahan ke rumah macan tutul untuk mencuri senjatanya untuk mencuri apinya.

Apa yang kita ambil dari orang, tak akan ditemu orang itu lagi. Kini macan tutul tidak lagi punya senjata kecuali rasa dendamnya pada manusia. Ia tidak lagi makan daging di masak. Tapi menelan mentah daging korbannya. Dan hanya pantulan dan kenangan api di matanya.

(Diam. Obor terakhir sudah lenyap. Bara api. Pekikan aneh dalam gelap)


Download naskah orang-orang biadab di sini
Download Naskah Ini