SYMPHONI ANAK JALANAN

Rabu, 03 Maret 2010 gusmel riyadh

BABAK SATU

DI SEPOTONG TROTOAR SEBUAH JALAN DI SEBUAH KOTA, TIGA REMAJA TANGGUNG, ATET, IWO DAN KEMAL SEDANG MENGAMEN. IWO SERING BERMIMPI, ATET SANGAT ACUH DENGAN DIRINYA DAN KEMAL SENANTIASA MENEPUK-NEPUK PERUTNYA YANG SELALU KELAPARAN. MEREKA SEDANG MENYANYIKAN SEBUAH LAGU BERIRAMA DANGDUT.

Lagu Pengamen

Mondar-mandir di sela-sela mobil
nyanyi-nyanyi sampai suaraku sember



hilir-mudik di antara rumah makan
senyam-senyum sampai bibirku dower

andai saja kupunya rumah mobil juga
ku tak akan sengsara
andai saja kudapat hasil berjuta-juta
pasti aku traktir semua

( kepada penonton )

mau, mau, mau ...


KEMAL
Dapat berapa kita hari ini ?

ATET
Sebentar, aku hitung dulu. ( Menghitung uang recehan, penghasilan mereka )

IWO
Eh, kawan-kawan, tadi malam aku bermimpi kejatuhan durian !

ATET
Benjol dong kepalamu. Eh, Wo, jangan mimpi- mimpi melulu deh !

IWO
Memangnya kenapa kalo aku mimpi ketiban durian ?!

KEMAL
Kita jadi kebelet pingin durian dong ! Ah, bego kamu !

IWO
Iya, mimpi dulu, nanti benerannya !!

KEMAL
Dasar tukang mimpi !

ATET
Sudah, sudah ! Eh, Wo, Mal, lumayan juga penghasilan kita hari ini.

IWO + KEMAL
Berapa ?!

ATET
Tiga ribu dua ratus rupiah.

KEMAL
Berarti kita bisa makan sama-sama sebungkus nasi kuah sayur dong ...
..........


Lakon Remaja
SYMPHONI ANAK JALANAN
Karya IGN. Arya Sanjaya

Blogger Solo