Di Bawah Bayang-Bayang Bakau

Selasa, 05 Juli 2011 gusmel riyadh

Lakon
DI BAWAH BAYANG-BAYANG POHON BAKAU
Oleh; Wahyudin - sanggar nuun

DRAMATIC PERSONAE

  1. Marji (suami usia 78 tahun)
  2. Samiah (istri usia 63 tahun)
  3. Rahmin (usia 55 tahun)
  4. Samsani (usia 50 tahun)
  5. Warga



PAGI HARI DI TEPI LAUT DI DEPAN RUMAH MARJI TAMPAK MEMBERSIHKAN DIRI SETELAH MENANCAPKAN BEBERAPA BATANG POHON BAKAU. BEBERAPA SAAT SAMIAH KELUAR DARI DALAM RUMAH.

SAMIAH
Sudah pulang rupanya kau Marji?! Berapa banyak batang bakau yang kau tancapkan pagi ini?

MARJI
Ya Lumayan.

SAMIAH
Lumayan, berapa tepatnya?

MARJI
Ya lumayan, cukup! Cukup banyak.

SAMIAH
Yang aku tanyakan jumlahnya, Marji. Tepatnya berapa?

MARJI
Sedikit lebih banyak dari kemarin, istriku.

SAMIAH
Wajahmu tampak senang, sepertinya kau berhasil menanam banyak bakau atau kau memang sedang gembira hari ini.

MARJI
Ya, banyak. Tapi aku tak menghitungnya…tidak ada teh panas untukku istriku?

SAMIAH TERDIAM BEBERAPA SAAT, MARJI MENATAP DALAM WAJAH SAMIAH

MARJI
Kau tidak menyediakannya untukku istriku? Padahal katamu aku sedang gembira pagi ini, tapi rasanya kau malah sebaliknya. Apa kau tidak sedang bahagia hari ini?

SAMIAH
Kau sudah tahu Marji, pagi ini tidak ada teh panas. Tapi bukan berarti aku tidak bahagia.

MARJI
Tapi kenapa tidak menyediakan teh panas, istriku?

MARJI TERDIAM, BEBERAPA SAAT MENATAP SAMIAH YANG JUGA TAMPAK GELISAH

MARJI
Kau tampak berbeda hari ini Samiah, perkataan dan raut mukamu menunjukan itu. Apa kau tidak suka dengan apa yang aku lakukan setiap hari, menanam dan meyiangi bakau?

SAMIAH
Tidak, aku suka! Aku menyukai apa yang kau kerjakan setiap hari suamiku, bahkan aku bangga.

MARJI
Tapi…Kenapa kau tidak menyediakan teh panas seperti biasanya?

SAMIAH
Memang tidak.

MARJI
Apa gula dan tehnya habis? Atau kita tidak mempunyai persediaan air hujan untuk dimasak?

SAMIAH
Mungkin.

MARJI
Mungkin??! Mungkin bagaimana? Kau mulai aneh istriku, beberapa hari ini kau telah berkata dan bersikap aneh denganku dan sejak aku datang aku menemukan sikap itu ada padamu.

SAMIAH
Aneh? Aneh bagaimana?

MARJI
Ya aneh…alasanmu itu yang aneh.

SAMIAH
Hari ini aku tidak melihat isi dapur, aku tidak memasak! Ini sudah jelas kan, tidak aneh lagi!

MARJI
Kau sedang sakit?

SAMIAH
Tidak.

MARJI KEMBALI TERDIAM, MERENUNG, MATANYA BEBERAPA KALI MELIRIK SAMIAH

MARJI
Pohon bakau yang aku tanam sebagian sudah tua dan ada beberapa rantingnya yang sudah kering, besok aku akan mengambil dan mengumpulkannya. Kau bisa menjualnya ke pasar dan kita bisa mendapatkan uang untuk belanja.










klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini