Sebelum Dewa Dewi Tidur

Selasa, 10 Mei 2011 gusmel riyadh

lakon remaja
Sebelum Dewa Dewi Tidur
Oleh : R Giryadi




DEWI (Mengangkat HP)
Dewa, kenapa kamu telpon malam-malam. Ibuku sedang marah besar! (Pause) Tidak bisa tidur? Aku juga nggak bisa tidur. Pintuku digedor-gedor Ibu!

IBU (Dari speaker yang dipasang dekat pintu kamar suara ibu terdengar keras)
Dewi! Apakah kamu tidak dengar ibumu berbicara. Hari ini kamu sudah membaca koran atau belum! Kalau sudah halaman berapa? Apakah halaman satu yang hanya melulu berbicara politik. Seolah-olah negeri ini hanya urusan politik yang paling penting. Atau kamu hanya membolak-baliknya, kemudian mencampakannya.



Kamu sudah baca belum! Kalau sudah halaman berapa? Apakah halaman hiburan, yang hanya menyajikan gosip, gosip, dan gosip, seakan-akan artis-artis itu tidak punya harga diri.

Halaman berapa? Apakah kamu membaca halaman olah raga, yang hanya menyajikan tawuran supporter dan pemain. Sungguh keterlaluan negeri ini. Tidak ada yang layak dikonsumsi. Jadi kamu tadi baca halaman berapa.

(Ibu menggedor pintu). Dewi, apakah kamu tidak punya telinga!

DEWI
Punya!

IBU
Kalau begitu jawab pertanyaan ibu? (Pause) Apakah kamu tidak punya mulut!

DEWI
Punya!

IBU
Jadi kenapa kamu tidak menjawabnya. Buka pintunya! (Ibu menggedor pintu)

DEWI
Aku tidak mengerti pertanyaan Ibu.

IBU
Apa? Jadi aku berbicara panjang lebar itu kamu tidak mengerti. Lalu kamu punya otak atau tidak?

DEWI
Punya.

IBU
Lalu mengapa kamu tidak mengerti!

DEWI
Suara Ibu terlalu keras. Kamar ini menjadi bising sekali.

IBU (Dari speaker)
Kalau begitu keluarlah. Ibu mau bicara.

DEWI
Kalau tidak penting besuk saja. Aku akan tidur.

IBU(Dari speaker)
Ini sangat penting.

DEWI
Pentingnya Ibu tidak sama dengan kepentingan aku.

IBU (Mendobrak pintu)
Anak durhaka! Jadi seperti ini anak muda sekarang. Tidak ada salahnya kalau koran-koran memberitakan seperti ini. Baca ini! (Melempar koran, tabloid, dan majalah ke Dewi)

DEWI MEMBACA KORAN. TIBA-TIBA SUARA SIRINE MERAUNG-RAUNG. GEROMBOLAN PETUGAS KEAMANAN SEDANG MELAKUKAN RASIA. ANAK-ANAK PEREMPUAN SEUSIA DEWI BERLARIAN. ANAK-ANAK ITU AKHIRNYA TERPERANGKAP JARING PETUGAS. KEMUDIAN DIINTROGRASI.

LIGHTING FADE OUT-FADE IN

PETUGAS GENDUT
Kalian semua ditangkap karena telah melanggar jam belajar. Sudah jam segini keluyuran, apa tidak belajar kalian?

KOOR
Kami bekerja, Pak!



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini