ANAK RANTAU

Selasa, 10 Mei 2011 gusmel riyadh

Lakon Remaja
ANAK RANTAU
Karya Dian Tri Lestari

DRAMATIC PERSONAE

1. AMAR
Seorang anak rantau (lelaki, usia 26 tahun), kritis, berpikir bahwa segala peradaban berkiblat pada kebudayaan Eropa, menganggap bahwa adat Melayu (umumnya Indonesia) adalah adat yang membuat orang Melayu tak bisa maju seperti orang-orang Eropa.
2. TOK LAT
Ayah Amar (lelaki, 54 tahun) yang pendiam, kurang ekspresif, berpendirian teguh terhadap bangsa Melayu.
3. NAH
Ibu Amar (perempuan, 50 tahun) yang cerewet, ramah, senang bicara, mudah senang dan mudah pula sedih, mencintai keluarga sehingga tak peduli ideologi mana yang dipakai anak atau suaminya asalkan keluarga utuh seperti semula.
4. KAMELIA
Adik Amar (perempuan, 16 tahun) yang pada akhirnya menentang cara pandang dan ilmu Amar meskipun dia orang yang paling merindukan datangnya Amar ke tanah Melayu, lincah, terbuka pada perbedaan dan kebebasan, namun tetap kukuh pada adat Melayu.
5. WULANDARI
Gadis Melayu (perempuan, 18 tahun), disukai oleh Amar, bertutur lemah lembut, selalu tersenyum, gerak lembut gemulai, dan ramah.
6. PAK NGAH
Saudara Tok Lat yang tetap menyayangi keluarga Tok Lat meski tidak senang atas perubahan sikap dan sifat Amar, lebih banyak diam seperti Tok Lat.
7. MAK LONG
Saudara Tok Lat yang langsung membenci Amar ketika Amar menunjukkan perubahan sikap dan sifat.
8. WAK MINAH
Dukun, ramah, senang menolong tanpa mengharapkan imbalan uang ataupun harga diri.
9. SALIM SELAMAT
Orang kampung bermulut besar dan humoris.
10. LANGAU
Orang kampung, teman Salim Selamat yang masih memiliki akal sehat.
11. UDIN
Orang kampung, teman Salim Selamat yang lugu.
12. JADAM
Orang kampung
13. ASNAH
Orang kampung
14. Siti
Orang kampung



BABAK 1
LAMPU ON. PANGGUNG MENGGAMBARKAN SUASANA DI RUANG TAMU. RUANGAN TERSEBUT TERDAPAT BEBERAPA PERABOT SEDERHANA, SEPERTI PERANGKAT KURSI TAMU, TIKAR PANDAN, BANTAL, PERANGKAT SIRIH, KALIGRAFI, DAN FOTO KELUARGA. SEORANG LELAKI TUA YANG DIKENAL DENGAN NAMA TOK LAT SEDANG MENGGULUNG TEMBAKAU DI KERTAS, MEMILIN-MILINNYA, MEMBAKAR UJUNG ROKOK DENGAN API, KEMUDIAN DIHISAP. IA DIAM TENANG SAMBIL MENDENGAR SUARA ORANG MENGAJI DI KAMAR DAN SAYUP-SAYUP KERIUHAN PARA IBU YANG MEMASAK DI DAPUR. IA DUDUK CUKUP LAMA DI POJOK RUANGAN MENGHADAP PINTU (KURSI TAMU).
SUARA KETUKAN PINTU, KEMUDIAN DISUSUL SAPA ‘ASSALAMU’ALAIKUM’.
TOK LAT
Wa’alaikum salam warahmatullahiwabarakatuh...

TETAP DIAM DI TEMPATNYA. SALAM KEMBALI TERDENGAR. TOK LAT TETAP MENJAWAB JUGA TETAP TAK BERGERAK MEMBUKA PINTU. KETIKA SALAM YANG KE-3, ISTRI TOK LAT KELUAR.
NAH
Ngape lah tak mau dibukakan pintu orang datang tu? Aku ni tengah besibok di dalam. Dari tadi pagi kau menyirih jak di situ. Tak ade kerje laen ke? Makin anak kau nak datang, makin melarat pemalas kau ni. Macam mane kalo anak kau datang? Bentaaaar...
(Membuka pintu, kemudian terdiam karena kaget melihat anaknya berdiri di ambang pintu).
Amaaaaaaar...!!! Kuuurs...semangat aku, Naaak. Kau dah balek...Tok Lat, anak kau Tok Lat...anak kau...Amaaar...anak Emak. Dah besak anak Emak.

MENDADAK SEMUA ORANG BERKELUARAN MENUJU RUANG TAMU. TOK LAT BERDIRI DAN TERPAKU DI TEMPATNYA. NAH MUNCUL DENGAN MEMBAWA ANAKNYA. DISAMBUT DENGAN MERIAH OLEH SANAK KELUARGA DAN TETANGGA. BERBAGAI PERTANYAAN DIAJUKAN KEPADA AMAR YANG HANYA BISA MENJAWAB ALA KADARNYA. KEMUDIAN MATANYA TERPAKU PADA SANG AYAH YANG BERDIRI MEMATUNG DIDEPANNYA. IA MELEPASKAN TAS DAN DATANG MENCIUM PUNGGUNG TANGAN AYAHNYA.


klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini