Bunga di Atas Awan-Awan

Minggu, 08 Mei 2011 gusmel riyadh

Bunga di Atas Awan-Awan
Atawa Cinta Dibalut Hitam
Karya Taufan S. Chandranegara

Dramawan : Aktor (Lelaki/Perempuan)



SEBUAH RUANG, JENDELA-JENDELA, SEBUAH MEJA, SEBUAH KURSI, SEBUAH JAMBANGAN BERHIAS BUNGA-BUNGA, HANYA ADA SEKUNTUM BUNGA PLASTIC DI DALAMNYA, SEORANG TOKOH SENDIRI DISITU ENTAH SEJAK KAPAN.

Cinta. Cinta. Cinta. Subjektif. Irasional. Objektif. Rasional. Cinta. Cinta.cinta. kuasa. Naïf. Egomania. Cinta. Cinta. Cinta. Oral. Sacral. Mesum. Pornoaksi. Pornografi. Cinta. Cinta. Cinta. Sepotong zaman yang dipotong seperti roti dibagi-bagi lewat sentra media-multi-promo-aksi. Globalisme. Isu. Cinta. Cinta. Cinta. Naziisme. Fasisme. Feodalisme. Kapitalisme. Anarkisme. Chaos. Cinta. Cinta. Cinta.



Ruang. Waktu. Niscaya. Kosong. Isi. Gundah. Cinta. Cinta. Cinta. Serikat. Partai. Komunitas. Persatuan. Koloni. Cinta. Cinta. Cinta. Cinta surga. Neraka. Mati. Hidup. Cinta. Cinta. Cinta….

Slogan. Yel-yel. Fanatisme. Fundamentalisme. Cinta. Cinta. Cinta. Cinta semua. Semua cinta. Dijual murah di swalayan dengan slogan besar pasar modal. Cinta. Cinta. Cinta. Menjadi paradoksal. Mencintai. Dicintai. Dalam format moralis segemntasi kulturasi, menjadi takdir, hak dan kewajiban. Cinta. Cinta. Cinta….

“ Bunga. Hehehe…. Ada keklisean dalam kalimat katakan cinta dengan bunga. Kenapa tak diganti dengan; katakan cinta dengan tai dalam huruf kapital! Untuk apa aku mencintai? Dengan huruf kecil saja; kamu tak mau memahami. Tak mau mendengar suara nuranimu, itu pun kalau masih ada. Apa sih nurani, cinta? Apa sih cinta? Hidup yang bernurani. Yang aku tahu, cinta adalah tai alias tai dalam huruf kapital adalah cinta. Atau perlu aku membuat semacam federasi atawa serikat cinta. Apa mungkin cinta dilembagakan macam itu? Dibuatkan semacam grup seperti kelompok musik rock atau dangdut. Apa iya cinta kemudian menjadi esensial meng-instal isme dalam kurun waktu kemudian menjadi eksistensialis? Akh? Apa iya!?.”

Bener neh ente jatuh cinta dengan pacar ente. Bener neh ente semua bercinta karena cinta. Bohong! Pasti dengan nafsu kuda pacuan menuju maksimalisasi kemenangan, meski sebetulnya ente memacunya dengan steroid yang diminum sehari tiga kali karena mengandung vitamin B1 atawa B2 dan seterusnya plus plus diramu ginseng dari sebuah negeri. Lalu Jas jis Jos! Iya, kan? Malu? Rahasia? Jas Jis Jos kok rahasia.

Cinta. Cinta. Cinta. Penuh rahasia. Misteri. Klasik. Fenomenal. Birahi tanpa cinta adalah hal biasa. Tapi cinta tanpa birahi adalah omong kosong. Kenapa? Tanyalah pada kata hati. Kalau masih ada kata hati. Kalau masih punya kata hati.

“Sulit ya, Bunga. Mau punya cinta kok sembelit hehehe…. Apa? Maksudmu? Ya. Ya. Aku tak paham. Ya, o ya! Yang itu maksudmu. O… aku tahu sekali, meski agak kurang kenal. Kenapa? Suaramu keras sedikit. O…. ya, ya. Maksudmu seperti lagu-lagu protes yang pernah ada, kemudian mati setelah mengenal sistem, gincu! Kalau yang itu aku tak kenal. Karena yang ditulis belum tentu sesuai dengan perasaan cintanya pada….

“Bunga, jangan potong kalimatku. Aku feodal. Aku gampang tersinggung. Aku sedang berpura-pura jadi proletar supaya agak manusiawi sedikit. Piye? Lho! O, iya…. Hahaha Hm…hm… tidak. Baik. Baik sekali…. Tergantung bagaimana kita mencintainya, kan?”

“Bukan!?. O, bukan itu. Jadi darimana aku emmulai yang disebut cinta tadi, my dear Flower Generation? Dari awal sampai akhir atau dari akhir menuju awal!? Salah? Piye toh. Lho…toh? Tadi anda bilang saya harus merasakan cinta sebelum layu berkembang. Sekarang Anda


klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini