Markus (monolog)

Senin, 09 Mei 2011 gusmel riyadh

naskah berikut ini adalah kiriman dari Zohry Junedi

MARKUS
(Monolog)


Karya
Zohry Junedi


(Sajana Muda ; Iwan Fals Mode On)
(berpakaian kemeja setengah rapi, saat terlintas kerut diwajahnya tergambar lelaki paruh baya itu sepertinya sedang stress)
Ohhh Tuhan!!! Kemana lagi saya harus melangkah, saya lelah… telah sekian hari saya mondar mandir mencari pekerjaan tapi tak ada perusahaan yang mau menghargai ijazah-saya, jangankan untuk menjadi seorang eksekutif muda jadi seorang kuli bangunan sajah saya ditolak mentah-mentah, alasan mereka sederhana sekali ‘….anak muda tampangmu tidak mengizinkan untuk menjadi seorang kuli kau akan merepotkan dirimu sajah…..’, tapi ketika lamaran kumasukkan ke perusahaan , mereka justru menjawab sebaliknya ‘
….anak muda lebih baik kamu jadi kuli sebab tampangmu tidak lulus akreditasi….’ . . . Sial mereka justru mengolok-olok saya!!!
(terdengar suara dentang denting besi…!!!!)
Lantas saya mau jadi apa?? Apa harus jadi Germo?? Akhhhh rasanya jawabannya akan sama saja dengan mereka ‘…anak muda tampangmu itu masih baby face mana ada perawan yang bakalan naksir kamu….‘ lho terus bwt apa saya sekolah tinggi-tinggi sampai gelar Sarjana Hukum ini menempel di belakang namaku, kalau pun harus jadi germo!! ternyata gelar ini justru merepotkanku sajah lebih baik saya tidak perlu sekolah jauh jauh meninggalkan kampoeng halaman , kalau tau dari dulu saja saya mengerjakan sawah milik pa’e dan bu’e , sekarang sawah dan ladang telah habis dijual untuk membiayai sekolahku, hufhhh nasib nasib….!!!!
Nama saya Marjuki lengkapnya Marjuki Kusdianto’ dengan sedikit penekanan di O’ , membuktikan bahwa saya berdarah jawa,(heee….) disapa akrab Juki atau teman2 didesa memanggil saya kus, Saya berangkat dari keluarga kecil tapi dengan cita2 besar, biaya sekolah dari SD hingga SMU mungkin bisa jadi hampir separohnya dari hasil jerih payah saya sendiri, pagi hingga siang saya sekolah , sorenya sehabis makan dan sholat saya bekerja di Gudang pengepakan sayur sayuran, semuanya saya lakukan karena saya ingin maju, melebihi kedua orang tua saya, saya ingin membahagiakan mereka seperti orang-orang lain, memberikan mereka rumah, membiarkan mereka istirahat dengan nyaman, dan menaikkan mereka haji, amien…. Seusai tamat bangku smu, saya sadar ternyata saya hanyalah keluarga miskin dan tidak pantas melanjutkan sekolah terlalu tinggi, huftt….akhirnya saya berpikir kembali untuk mengurungkan niat saya melanjutkan kuliah sebab jelas tuntutan biaya kuliah sangat mahal, belum lagi 12 orang adik saya masih kecil-kecil, mereka butuh biaya juga….!!! Tapi nasib berkata lain, tanpa sepengetahuan saya orang tua saya nekat menjual hampir separoh sawahnya dan beberapa ekor kerbau, hanya untuk menyekolahkan saya, saat itulah saya benar2 berjanji untuk serius dalam kuliah. (Dengan mata yang telah berawan gelap,tapi penuh mimpi!!!)
Saya dikuliahkan di fakultas hukum ternama di Universitas BBB alias Universitas Bukan Bintang Biasa, saya tumbuh menjadi mahasiswa yang begitu idealis, setiap ada kebijaksanaan yang dirasakan bertentangan dengan suara hati mahasiswa, mungkin saya adalah pelopor yang menentang pihak fakultas ataupun rektorat, ’…saudara-saudara mahasiswa!!!!...’ teriak saya lantang!!! ‘…..Pihak fakultas baru saja mengeluarkan kebijaksanaan sangat merugikan mahasiswa, merugikan kita semua, oleh sebab itu kawan2 semua mari sama2 kita bulatkan tekad satukan hati untuk menentang keputusan dekan sebab keputusan tersebut sama sekali tidak berdasar dan sangat merugikan mahasiswa, Setuju kawan2!!...’ spontan seluruh demonstran menyambut teriakan ‘…Setuju!!!...’ , ‘…. Kami tidak akan membubarkan diri sebelum tuntutan kami dikabulkan, satu komando satuu aksi!!!…’ seingat saya waktu itu matahari semakin terik, yang terus saja membakar emosi yang semakin kian memuncak karena perwakilan pimpinan belum juga keluar untuk memberi penjelasan, karena sepertinya tidak ada itikad baik dari pihak fakultas akhirnya emosi massa yang sudah pada posisi klimaks mendadak pecah… dipicu lagi salah satu mahasiswa mengaku dipukuli oleh satpam!!! Seperti tanpa aba-aba kami semua mulai brutal, dengan masa yang hampir mencapai 500san orang, kami semua menembus gedung, aparat yang menghadang kami serbu, kami pukul, barang2 administrasi kami hancurkan , semua pora-poranda . . . kondisi ruangan tak terkondisikan lagi, semua ba bi bu . . . beruntung ketika itu perwakilan pimpinan fakultas akhirnya keluar dibarengi beberapa orang dosen yang kelihatannya sudah begitu ketakutan, kelihatan dari wajahnya sepertinya mereka merasa terancam, pelan-pelan dengan nada sedikit gemetar “…saudara-saudara mahasiswa sekalian harap tenang, kami berjanji akan meninjau segala keputusan yang telah kami keluarkan, sekarang kami mohon kepada semuanya untuk membubarkan diri” huahaa… ketawaku dalam hati saat melihat jelas keringat dingin sebesar biji jagung para dosen tersebut. hmm, rasanya tak perlu saya sebutkan berapa banyak demonstrasi dan aksi lainnya yang kami lakukan untuk menentang segala peraturan yang dirasakan bertentangan dengan hati nurani rakyat terutama mahasiswa.
(terdengar suara dentang denting besi kembali, marjuki mulai berang!!!)



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini