Naskah Gempa

Senin, 15 Oktober 2012 gusmel riyadh


GEMPA
Karya  B. Sularto

  
PARA PELAKU

Letnan             Wanita usia 27 tahun, Komandan Kompi “BANTENG”

Mayor              Pria usia 35 tahun, Komandan Batalyon 013 “LASKAR GABUNGAN”

Kapten                        Pria usia 30 tahun, Komandan Kompi “GARUDA HITAM”

Kopral             Pria usia 29 tahun, Ajudan Komandan Kompi “BANTENG”





  
SUATU WAKTU SEMASA
BABAK REVOLUSI BERSENJATA
TENGAH BERGELORA

BABAK I

WAKTU PAGI CERAH. DALAM RUANG PERTEMUAN YANG DIDIRIKAN SECARA DARURAT. RUANG YANG SANGAT SEDERHANA ITU BERISIKAN SEBUAH MEJA, DUA BUAH KURSI SEDERHANA.
MASUKLAH MAYOR. WAJAHNYA GAGAH DISERAMI RAMBUT GONDRONG DAN KUMIS JENGGOT MENEBAL. PADA IKAT PINGGANGNYA TERGANTUNG SEPUCUK VICKERS, DAN SEBILAH BELATI MENGHIAS PADA SISI LAIN. IA DIIRINGI KOPRAL, YANG DENGAN SIKAP HORMAT MENYILAHKAN DUDUK. KOPRAL BERPAKAIAN SERAGAM KUMAL, BERSENJATAKAN SEBILAH BAYONET.

MAYOR                   
Berapa lama lagi aku musti menunggu.

KOPRAL                  
Sabarlah sedikit pak.

MAYOR                   
Jangan ditawar lagi.

KOPRAL                  
Apanya pak?

MAYOR                   
Kesabarannya! Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar-tawar. Ngerti?!

KOPRAL                  
Kalau begitu kuralat ucapanku tadi. Sabarlah, titik-habis.

MAYOR                   
Ya. Tapi pertanyaanku belum bung jawab.

KOPRAL                  
Setepat hitungan ilmu pasti tentu tidak dapat pak. Jadi, sabarlah.

SERAYA MAU PERGI

MAYOR                   
He, tunggu dulu! Bung jadi ajudannya sudah berapa lama?

KOPRAL                  
Sejak dia diangkat jadi komandan Kompi Banteng.

MAYOR                   
Hem. Siapa yang mengusulkan pada Markas Besar Tentara untuk mengangkatnya jadi komandan dengan pangkat letnan?

klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini