NASKAH MONOLOG
“MALAM GELISAH”
By : ida khoirotin
Pemain
duduk di tengah penonton, dan mengajak dialog, salah satu penonton, sedang
panggung lampu biru menyorot ranjang kosong, dengan di iringi lagu jazz yang
melankolis
Pemain : pemain menatap tajam mata salah satu penonton, dengan
ekspresi penuh harapan.Sungguh !
hari ini, aku melihat cakrawala di wajahmu. Terdiam. Bagaimana bisa, angin begitu saja berhembus, tanpa tanda
tanya atas resahku ini. Tertunduk, lalu pelan-pelan kembali mengangkat kepala dan
kembali menatap mata penonton itu dengan lebih tajam. Benarkah? Oghh...lalu berlari dengan menari-nari.
Black Out
Pemain berbaring di ranjang, cahaya kamar yang terang
pelan pelan meredup, cahaya berganti bernuansa sesuai dengan hatinya yang resah
teriring musik yang menggambarkan suasana batinnya.
Pemain : Resahku, andai
saja engkau sudi bersandar pada rembulan yang manja. Terbangun, lalu mengambil
sebuah cermin lalu merias wajahnya. Aku tahu! tersenyum Setiap malam kau mengendap-endap diantara detak jarum jam di dindingku.
Lalu mencari tahu, sedang apa aku pada tiap malamku.? Diam-diam, kau berbaring di
bawah jendela kamarku sambil menatap bulan pucat di atas sana. Tak ada yang
buruk dalam kebisuan ini, seperti bagaimana heningnya malam-malam para mujahid
di Palestina. Lalu bediri perlahan-lahan,
lalu perlahan berjalan menghampiri sesosok imagi yang seolah-olah datang
memanggil Maukah, engkau temani aku
berdansa malam ini? Biar tak padam pengharapan akanmu.
klik di sini untuk
download naskah teater selengkapnya