Wanita Yang Diselamatkan

Selasa, 27 April 2010 gusmel riyadh

Sebuah naskah teater karya Arthur S.Nalan berjudul Wanita Yang Diselamatkan. Naskah Arthur S. Nalan yang tak kalah fenomenalnya adalah Lakon Sobrat. Silakan anda simak petikan berikut ini.

Para Pemain :

  1. -Juned ( Sang Pembelot )
  2. -Jamilah ( Isteri Juned )
  3. -Barjah ( Sahabat Juned )
  4. -Malim ( Pemimpin Panguyuban Salim )
  5. -Umi ( Isteri Malim )
  6. -Abuy ( Anak Isteri Juned & Jamilah )
  7. -Pak Duluk
  8. -Germo
  9. -Polisi Hutan
  10. -Para Anggota Panguyuban

JUNED :
Aku bosan Ilah, aku jenuh! Bayangkan hampir setiap hari aku harus siap dipanggil Malim dan melakukan tugas-tugas yang bertentangan dengan nuraniku. 3 tahun yang lalu, aku telah keluar dari penjara dan kini bertekad ingin menjadi orang baik-baik. Aku berkenalan dengan Barjah, aku kembali menemukan kau dan tanpa aku duga kini kau menjadi isteriku.
( MINUM ) Kalau bukan karena Barjah, kalau bukan karena Malim, mungkin aku tak akan pernah memilikimu.

JAMILAH :
Bosan dan jenuh itu biasa. Memang bahagia harus selalu diikuti dengan pengorbanan. Kalau kau bicara tentang kebosanan, kita semua selalu mengalaminya, kita semua merasakannya. Yang penting sekarang, bagaimana kita membesarkan anak kita, supaya menjadi anak yang pintar dan soleh.

JUNED :
Ya, aku tahu itu. Itu juga membosankan. Kata-kata itu sering aku dengar dari Kakek, Nenek, orang tua kita, selalu diulang. Orang tua selalu berharap anak-anaknya itu menjadi anak yang pintar dan soleh. Kita juga jadi ikut-ikutan begitu pada anak kita.

JAMILAH :
Tentu saja, apa ada orang tua yang mengharapkan anak-anaknya masuk penjara, menderita?!

JUNED :
Apa kita bisa membahagiakan Abuy, dengan keadaan kita yang selalu begini ini, dengan keadaanku yang selalu terikat baiat Kang Malim, yang terikat sumpah setia pada Panguyuban?! Apa bisa Ilah, apa bisa?!

JAMILAH :
Aku tidak tahu, kita memang sudah kadung dan terbawa arus mereka. Tak usah disesalkan, terima saja sebagai kenyataan pahit.

JUNED :
Terus-terusan pahit dan kepahitan yang aku alami, manisnya hidup hanya sempat kita jilat, hanya sempat kita cicipi …….

JAMILAH :
Sudahlah, tak ada gunanya kita berpanjang-panjangan begini, bercerita tentang kepahitan hidup, kebosanan, kalau aku …. Kalau aku hanya dapat bersyukur, lain tidak. Bayangkan seandainya aku tidak kau bebaskan, dengan bantuan Barjah serta pasukan lowo irengnya, dari cengkraman mamih Rawit, bayangkan kalau aku tidak ditemukan disana, mungkin kita masing-masing berjalan ditempat yang berbeda ….. tapi Tuhan telah mengatur kita bertemu kembali ….. kita dipersatukannya.

JUNED :
Sudahlah aku bosan mengingat masa lalu, kau tahu …… sebenarnya masa lalu ingin ku kubur dalam-dalam.

.............
Sialakan unduh naskah Wanita yang Diselamatkan melalui link download di bawah ini.
Download Naskah Ini