DAN LAINNYA, SEBAGIANNYA
Label: Bina Margantara , Naskah Teater
Pamflet Merdeka
Label: bima budi p , Naskah Teater
Pemimpin Tua
- Pemimpin
tua
- Bunglon
- Nenek
- Penari
1
- Penari
2
- Gruping
1
- Gruping
2
- Gruping
3
Label: bima budi p , Naskah Teater
INONG: DONGENG RUMAH JALANG
Label: Cucuk Espe , Naskah Teater
DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN
DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN
Naskah Rudi Remakong
Berawal dari inisiatif kisah perjalanan hidup seseorang yang merindukan sesuatu keadaan indah, ketika rasa diam kian memuncak, sepi ini berlabuh pada muara syarat canda, saat peristiwa mulai tiba (ilusi), menjadi alur cerita perjalanan seorang perempuan, yang dilukiskan oleh segerombolan orang, hingga ketegangan menguasahi amarah, perempuan itu hanya diam tanpa sepata kata, lalu kemudian kisah ini mengujungkan kenangan, sampai akhirnya sang perempuan berucap menguntaikan sebuah puisi dan berkata “diamku adalah kerinduan” pada seorang lelaki dari segerombolan orang-orang, lalu perempuan berakhir dengan mati.
Label: Naskah Teater , Rudy Remakong
Di Bawah Bayang-Bayang Bakau
Lakon
DI BAWAH BAYANG-BAYANG POHON BAKAU
Oleh; Wahyudin - sanggar nuun
DRAMATIC PERSONAE
- Marji (suami usia 78 tahun)
- Samiah (istri usia 63 tahun)
- Rahmin (usia 55 tahun)
- Samsani (usia 50 tahun)
- Warga
Label: Naskah Teater , wahyudin
Naskah Zetan karya Putu Wijaya
Lakon
ZETAN
Karya PUTU WIJAYA
GURU
Aku guru yang hebat. Tanganku luar biasa dingin. Aku bisa mengocok kepala batu dan otak udang menjadi cemerlang. Betul, aku tidak main-main. Aku seperti tukang sulap. Itu semua sudah karunia. Tapi aku terpaksa keluar dan berhenti mengajar. Aku tidak mau lagi jadi guru.
(Guru melempar tasnya. Istri memunggut dengan sabar. Guru membuka bajunya, kemudian hendak membantingnya. Tetapi istrinya menyabarkan dan membujuk agar suaminya duduk sambil kemudian memijit pundaknya. Semabari dipijit guru terus ngomel)
Aku benci kepada birokrasi. Aku lihat sekolah kok tidak lagi memberikan pendidikan kepada calon pengganti generasi, tapi memperjual-belikan pendidikan. Ilmu sudah jadi barang komoditi seperti hasil pabrik. Diicrit-icrit supaya mahal. Publikasi dan fasilitasnya digembar-gemborkan, tapi hasilnya memble. Pendidikan hanya menjual sertifikat dan gelar tidak bikin manusia pinter apalagi siap pakai. Prek!
(Guru bangun dan kemudian kentut)
Alhamdulillah
(Merasa lega. Istrinya berhenti mijit, dengan cekatan mengumpulkan barang-barang suaminya, lalu masuk. Guru tinggal sendiri)
Label: Naskah Teater , Putu Wijaya
Nimok, Aku cinta kamu.
Nimok, Aku cinta kamu.
Karya : I n u l.
( Hardjono Wiryosoetrisno )
Daftar Pemain.
1. Nimok : remaja putri umur 17 tahun,
cerdas, cantik dan lincah.
2. Momon : remaja putra umur sekitar 17 tahun
egois dan manja
3. Anu : suara - suara imaginer kedua tokoh berjumlah bebas.
4. Pasien : tokoh pengguna narkoba putra umur sekitar 17 tahun, kurus ceking dan lelah.
Dibantu pemain musik kalau perlu musik alternatif.
Label: Hardjono Wiryosoetrisno , Naskah Teater
Raja Mati
RAJA MATI
(Le Roi Se Meurt)
Eugene Ionesco
Dramatic Personae
- RAJA
- RATU MAHRIT
- RATU MARI
- JULIET
- TABIB
- PENGAWAL
Label: Eugene Ionesco , Naskah Teater
BARA (Embers)
Lakon pendek Samuel Beckett
BARA (Embers)
Laut hampir tak terdengar. Sepatu boot Henry di atas bebatuan/koral. Ia berhenti. Suara laut sedikit mengeras.
Henry: Terus (Laut. Suara lebih keras) terus! (Ia terus bergerak. Selama ia berjalan, sepatu boot di atas bebatuan) Stop! (Sepatu boot di atas bebatuan koral. Selama ia berjalan, laut lebih keras) Stop! (Ia berhenti, laut sedikit lebih keras) Turun! (Laut. Suara lebih keras) Turun! (Duduk merayap pada bebatuan, laut, meredam hening, terdengar saling menyusul ketika menunjukan tanda-tanda diam) siapa disampingku sekarang? (Diam). Tua, buta dan bodoh. (Diam) Ayahku bangun dari kubur, bersamaku. (Diam) Seperti masih hidup. (Diam) Memang, tidak sulit bangun dari kubur,hanya untuk bersamaku. Di tempat asing ini…. (Diam) bisakah mendengarku? (Diam). Hanya bersamaku. (Diam) Suar
Label: Naskah Teater , Samuel Beckett
BENCANA
Samuel Beckett
BENCANA
- Sutradara (D)
- Asisten; perempuan (A)
- Protagonis (P)
- Luke, petugas lampu, diluar panggung (L)
Latihan. Uji coba akhir untuk adegan terakhir. Panggung kosong. A dan L baru saja selesai mengatur lampu. D baru saja tiba.
D duduk di kursi berlengan di bawah penonton sebelah kiri. Berjas bulu binatang. Bertopi sama untuk padanan. Umur dan fisik tak penting.
A berdiri di sampingnya. Keseluruhan bernuansa putih. Kepada gundul. Pensil di telinga. Umur dan fisik tak penting. P di tengah panggung berdiri di atas sebuah balok kayu hitam tinggi 18 inci. Topi hitam dengan pinggiran lebar. Baju panjang hitam sampai mata kaki. Tak bersepatu. Kepala menunduk. Kedua tangan di saku. Umur dan fisik tak penting.
Label: Naskah Teater , Samuel Beckett
Come and Go (Datang dan Pergi)
Lakon pendek Samuel Beckett
DATANG DAN PERGI (Come And Go)
Pelaku:
- Flo
- Vi
- Ru
Label: Naskah Teater , Samuel Beckett
Kursi Goyang
Lakon pendek Samuel Beckett
KURSI GOYANG
Lampu:
Di atas kursi lemah. Sekitar panggung lain gelap. Cahaya lampu spot lemah di atas wajah konstan terus menerus. Tak berpengaruh oleh cahaya memudar berturut-turut. Baik ketika melebar sampai batas-batas pada kursi atau menyempit hanya terfokus pada wajah ketika sedang diam atau tengah bergerak. Lalu sepanjang narasi wajah sedikit bergoyang keluar masuk cahaya.
Diawali cahaya menegas (Fade up): pertama hanya lampu pudar pada wajah, diam lama, lalu cahaya di atas kursi. Diakhiri cahaya memudar (Fade out): pertama kursi, lama diam dengan titik cahaya hanya pada wajah, kepala pelan-pelan terkulai, dalam istirahat, titik cahaya pudar pada wajah menghilang.
W:
Tua sebelum waktu. Rambut abu-abu tidak disisir, mata besar pada wajah putih tanpa ekspresi. Tangan-tangan putih memegang ujung lengan kursi.
Label: Naskah Teater , Samuel Beckett
Cabik
LAKON
CABIK
Karya Muh. Ibrahim Ilyas
SEBUAH PANGGUNG DENGAN KELENGKAPAN SEBAGAI BERIKUT: BEBERAPA LEVEL TERSUSUN SEPERTI TAK BERATURAN, TUMPUKAN PLASTIK DI SUDUT KIRI DAN KANAN BELAKANG DAN SEJUMLAH TALI BERWARNA PUTIH BERGELANTUNGAN DARI PLAFON DI BEBERAPA TEMPAT. DI BAGIAN DEPAN, MENGHADAP KE ARAH PENONTON, ADA BINGKAI PINTU DAN JENDELA.YANG PALING MENONJOL DI BAGIAN BELAKANG PANGGUNG, DI DINDING TERGANTUNG SEBUAH JAM YANG CUKUP BESAR. SANGAT MIRIP DENGAN JAM MELELEH SALVADOR DALI. JARUM JAM MENUNJUKKAN PUKUL 00.00 JAM ITU MATI
SATU
SEBERKAS CAHAYA MENYAMBAR PANGGUNG DALAM SUNYI. SINAR ITU JATUH PERSIS MENERANGI WAJAH JAM DI DINDING BELAKANG, YANG MENUNJUKKAN PUKUL 00
SUARA
Ting!
DENTINGAN ITU SEPERTI BUNYI SATU PUKULAN PADA PIPA BESI YANG KOSONG, NADANYA TINGGI. PERLAHAN, TETAP DALAM KESUNYIAN, SEMAKIN BANYAK CAHAYA YANG MENERANGI BAGIAN PANGGUNG YANG LAIN
DUA
DALAM KESAMARAN, DI SEBUAH LEVEL YANG AGAK RENDAH, SEORANG LELAKI DUDUK. DI TANGANNYA ADA SEBTANG ROKOK DAN SEKOTAK KOREK API. AGAK KE KANAN, DI RANGKA JENDELA YANG MENGHADAP PENONTON, SEORANG PEREMPUAN BERDIRI. MATANYA TAAM MENATAP JAUH, MENANGKAP SESUATU PADA KEKELAMAN DI BAGIAN PENONTON
SI LELAKI MEMASANGKAN ROKOK DI BIBIR, MENGELUARKAN SATU BATANG KOREK API DAN MENYALAKANNYA. NYALA API DIDEKATKAN KE MUKANYA, TETAPI TIDAK MENYULUT ROKOKNYA. IA MEMBIARKAN DAN MEMANDANG API MERAMBAT DI BATANGNYA, SAMPAI AKHIRNYA MATI. IA MENGULANG BEBERAPA KALI DAN SI PEREMPUAN MENGHELA NAPAS PANJANG, SESAAT SETELAH SETIAP KALI API ITU MATI. BEBERAPA KALI KOREK API MNEYALA, API MERAMBAT DAN MATI, HELAAN NAPAS SI PEREMPUAN
Label: Muh. Ibrahim Ilyas , Naskah Teater
1 Hari 11 Mata di Kepala
Lakon
1 Hari 11Mata di Kepala
Karya Radhar Panca Dahana
IA MEMBENAHI PAKAIANNYA. MENCOBA MENGANCINGKANNYA DENGAN BENAR. TAPI TIDAK BERHASIL. PAKAIAN BAGUS ITU JUSTRU KIAN SEMRAWUT DENGAN PENEMPATAN KANCING YANG MAKIN KACAR. IA MERENGGUT SAPUTANGAN, MENGUSAP BIBIR, KEPALA DAN LEHERNYA. KERINGAT BERKETEL, ENTAH DARI MATA AIR MANA ATAU AIR MATA MANA.
SESEORANG :
Mariam...Mariam...seharusnya itu tidak terjadi. Seharusnya itu tidak terjadi. Tidak terjadi! Tidak mungkin terjadi. Tidak, Mariam. Itu tidak mungkin!!
IA LALU TERDUDUK DI TENGAH TEMPAT TIDUR. PUNGGUNG BERSANDAR DI DINDING TEMPAT TIDUR. TATAPAN KOSONG KE TENGAH SEPREI LUSUH. DAN HATI YANG BASAH LULUH.
Label: Naskah Teater , Radhar Panca Dahana
ANTIGONE
Lakon
ANTIGONE
Karya Sophokles
DRAMATIC PERSONAE
- ANTIGONE
- ISMENE
- PADUAN SUARA WAKIL RAKYAT THEBES
- CREON; Raja Thebes
- KAPITAN; Pengawal
- HAEMON; Putra Creon
- EURIDICE; Istri Creon
- TEIRISIAS
- PEMBAWA WARTA I
- PEMBAWA WARTA II
Label: Naskah Teater , Sophokles
Anu (Putu Wijaya)
Lakon
A N U
Putu Wijaya
AZWAR
Jadi Anu telah anu, anu sudah anu, bahkan anu benar benar anu, tidak bisa anu lagi, di mana mana anu, setiap orang sudah anu, padahal belum lama berselang anu kita masih anu, si Anu, si Anu, belum anu dan anu, anu, anu masih sempat dianukan oleh Anu, tapi sejak anu kita anu dia benar benar sudah anu dan kita pun sudah lebih anu, bagaimana mungkin kita anu atau menganukan anu kita. Karena itulah aku peringatkan berkali kali dan sekarang untuk penghabisan kali jangan anu anu lagi ! Anu sudah terlalu anu, hentikan sekarang ! Kalau tidak kita pasti akan anu ! Akibatnya anu anu anu anu anu dan anu anu anu anu, bahkan mungkin akan anu anu anu anu anuanuanuanuanuanu, akhirnya anu kita benar benar akan anu, berat ! Karena itu jalan satu satunya, semua anu kita harus dianukan, supaya tidak ada lagi anu yang anu ! Jadi anu anu anu anu, anu anu anu anu harus ANU ! dan anu anu anu bahkan anupun harus ANU ! sebab A N U tidak boleh kurang dari anu atau lebih dari anu ! Dia harus A, sekali lagi A ! dan N, sekali lagi N ! dan U, sekali lagi U ! A N U ! Anu kita adalah Anu ! tidak ada anu lain, barang siapa anu pasti tidak boleh tidak otomatis akan anu ! Atau akan dianukan ! Paling banter akn ter anu ! Sebab anu anu anu, anu anu anu akan berakibat ANU tidak lagi ANU tetapi (berbisik) atau (berbisik) atau (berbisik) dan (berbisik) dan (berbisik) jadi (berbisik). Apa boleh buat !
Label: Naskah Teater , Putu Wijaya
NASTITI
Naskah ini adalah kiriman dari Faisal Muhammad Nur Salim
NASTITI
Karya : Faisal Muhammad Nur Salim
Para Pemain:
1. Nastiti (21 tahun)
2. Ibu (48 tahun)
3. Herman (26 tahun)
Panggung adalah bagian dalam rumah yang sederhana. Di ruang itu hanya terdapat beberapa barang. Sebuah meja dan kursi untuk tamu, kursi goyang yang terletak disudut ruangan, sebuah foto lelaki setengah baya yang terpajang di dinding, dan dua kursi kayu yang berhadap-hadapan dengan meja tua terletak di tengahnya. Di atas meja tua itu terdapat papan catur yang telah tertata. Sandiwara ini dibuka dengan adanya Nastiti dan Ibunya. Nastiti duduk di salah satu kursi kayu,mengamati papan catur, sementara ibunya duduk di kursi goyang sambil nembang. Tembang yang dinyanyikan kali ini sama dengan tembang yang dinyanyikan kemarin, yang berarti tembang yang sama juga dengan tembang yang dinyanyikannya kemarinnya lagi,begitu seterusnya.
Label: Faisal Muhammad Nur Salim , Naskah Teater
Syair Kamelia
Label: Naskah Teater , Tri Aamalia Lestari
Ketika Cinta Lintas Agama
ketika cinta lintas agama
karya: wahyu setiadi
Sinopis : Sebuah Naskah yang mecritakan tentang sebuah perbedaan, dimana cintalah penyebabnya. Sebuah gambaran tentang benang merah antara Alim seorang muslim yang mencintai CHristy yang seorang Kristiani, terjalin indah dibalik bayang-bayang kemungkaran sebuah perbedaan, dimana cinta itu harus tunduk pada aturan hidup, Pertemuan kedua sejoli ini mengatur kita bagaimana memandang sebuah perasaan yang dibatasi oleh hukum Tuhan, lingkungan pun menentang jalinan benang merah tersebut. Kedua orang tua mereka pun tak setuju atas perasaan yang menembus batas toleransi, Tapi kedua sejoli tetap kukuh pada keyakinan mereka: bahwa Cinta tidak salah, jadi jangan salahkan mereka untuk mencinta, apakah kekuatan cinta mereka dapat menembus segala penghalangnya, sebuah aturan Tuhan dan lingkungan,???? Selamat menyaksikan
Label: Naskah Teater , wahyu setiadi
PINDAH RUMAH
Berkat doa dan dukungan sahabat teater se tanah air, maka Bandar Naskah kini telah memiliki rumah baru di:
www.bandarnaskah.comNamun demikian, blog ini tidak akan dihapus. Sahabat semua masih tetap dapat mengaksesnya.
Hanya saja update naskah koleksi terbaru hanya akan dilakukan di bandarnaskah.com.
Kelak, semua isi dari blog ini secara bertahap juga akan diboyong ke rumah baru.
Sahabat semua dapat terus berkontribusi dengan mengirimkan karya atau koleksi naskah Anda ke: bandarnaskah@gmail.com dan dengan sekuat tenaga kami akan berusaha update sesering mungkin.
Semoga selalu bermnafaat.
Salam,
Kepala Bandar
DISCLAIMER
Hak Cipta Naskah ada pada penulis naskah & dilindungi undang-undang. Untuk itu, jika anda ingin mementaskan naskah yang terdapat pada Bank Naskah ini harap menghubungi penulis untuk sekedar pemberitahuan.
berdasarkan Kategori Naskah
Berdasarkan Judul
- 1 Hari 11 Mata di Kepala
- 13 Pagi
- ANGGUR TERAKHIR MONOLOG Didik Wahyudi
- AUT
- AYO
- Aduh Ujang
- Aeng
- Akal Bulus Scapin
- Aktor Aktor yang Tersesat Dalam Drama Tanda Tanya
- Aku Masih Perawan
- Alibi (monolog)
- Aljabar
- Alkisah Isra Mi'raj (Naskah Islami)
- Anak Rantau
- Ande-Ande Lumut
- Andhe-Andhe Lumut (Water Manik Village)
- Anjing Anjing Menyerbu Kuburan
- Antigone
- Anting
- Anu (Putu Wijaya)
- Anzing (monolog)
- Arloji
- Arwah-Arwah
- Asbak dan Tamu di Malam Hari
- Ayahku Pulang
- Ayahku Stroke tapi Nggak Mati
- Badai Sepanjang Malam
- Badak-Badak
- Bah (Putu Wijaya)
- Baju (monolog)
- Balada Sahdi
- Bangsat (monolog)
- Bara (embers)
- Barabah
- Bayi Yang Tertawa
- Becik Nitik Ala Pilara
- Belum Tengah Malam
- Bencana
- Bendera Setengah Tiang
- Beruang Penagih hutang
- Bigrafi Kursi Tua (monolog)
- Bila Malam Bertambah Malam
- Bila Mula
- Black Jack (monolog Benjon)
- Boneka Sang Pertapa (Monolog)
- Bor (Putu Wijaya)
- Bukan Eva Biasa (monolog)
- Bulan Bujur Sangkar
- Bulan Emas di Jendela Kakek
- Bunga Rumah Makan
- Bunga di Atas Awan-Awan
- Cabik
- Cahaya Rembulan
- Caligula
- Cannibalogy (benny johanes)
- Cermin
- Cinta Is Not a Game
- Cipoa (Putu Wijaya)
- Ciut Pas Sesak Pas
- Come And Go (datang dan pergi)
- Contreng Saya
- DR. RESURRECCION
- Dan Lainnya Sebagiannya
- Dasein (monolog)
- Demang Lehman
- Demokrasi (monolog Putu Wijaya)
- Dhemit (adaptasi)
- Dhemit (naskah Original)
- Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau
- Diamku Adalah Sebuah Kerinduan
- Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi
- Dr. Anda
- Dukun-Dukunan
- Dunia Orang-Orang Mati
- Dunia Seolah-Olah
- ELEGI MUSIM PANAS
- Emansipasi (monolog)
- Episode Daun Kering (monolog)
- Festival Topeng
- Foging
- Fragmen Cinta
- Gambar Cinta dari Atjeh
- Gedebug (monolog)
- Godlob
- Gubernur Nyentrik
- HM1L (baca: HAMIL)
- Hara Kiri
- Hikayat Perlawanan Sarikem
- Hitam Putih
- INDONESIA
- Ibu Bumi
- Ibu kita Raminten (monolog)
- Inong: Dongen Rumah Jalang
- Intrik
- Jaka Tarub
- Jaka Tarub Dadi Duda
- Jalur 17
- Janji Senja
- Jeng Menul
- Joko Semprul
- Julius Caesar
- KAKUS
- KAMIT Sandiwara Bahasa Jawa
- KERINDUAN TERHADAP CITA (monolog)
- Kabayan di Negeri Romeo
- Kapai-Kapai
- Kapak Berhala Namrudz (monolog)
- Kapok (monolog)
- Karma
- Karma DALEM BONCEL (drama Musikal)
- Kartini Berdarah
- Kasir Kita (monolog)
- Kebo Nyusu Gudel
- Kereta Kencana
- Kesucian Hati (Naskah Islami)
- Kesurupan atawa inside! insting! intrance!
- Ketika Cinta Lintas Agama
- Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan
- Kiamat Sudah Dekat (Naskah Islami)
- Kiblat Tanah Negeri
- Kisah Cinta dan Lain-Lain
- Kisah Rumah '45
- Kongres Unggas
- Kopral Woyzeck
- Koruptor Budiman (Monolog)
- Kotak Surat Terakhir
- Kromo Kronik (monolog)
- Kudeta
- Kunci Kontak (monolog)
- Kupu-Kupu Tidur (monolog)
- Kursi Goyang
- LIDAH TAK BERTULANG
- Lagu Pak Tua (monolog)
- Lakbok
- Laras 1 (komedi)
- Laras 2 (komedi)
- Legenda Siti Rabi'ah
- Lena Tak Pulang
- Lit
- MALIN -The End Scene
- Mak Ada Anjing Masuk Rumah
- Mak Ana Asu Mlebu Ngomah (Bahasa Jawa)
- Malam Gelisah
- Malam Jahanam
- Malam Terakhir
- Mangir
- Manusia BBM
- Markendos (sebut aku Upi) (monolog)
- Markus (monolog)
- Marsinah Menggugat (monolog Ratna Sarumpaet)
- Matahari 1/2 Mati
- Matinya Toekang Kritik (monolog Agus Noor)
- Mayat Terhormat (monolog)
- Mayat-Mayat Cinta
- Mega-Mega
- Melawan Kutukan
- Mencari Keadilan (terjemahan WS Rendra)
- Mengapa kau culik anak kami?
- Menggulung Layar
- Mereka Telah Membakar Meunasah Kita
- Musuh Masyarakat
- NAFAS (Breath)
- Nagina (monolog)
- Nasib Jadi Babu (monolog)
- Nastiti
- Nimok Aku Cinta Kamu
- Nina Bobo
- Nyonya-Nyonya
- Obrok Owok-Owok Ebreg Ewek-Ewek
- Orang Kasar
- Orang Malam
- Orang-Orang Bawah Tanah
- Orang-Orang Biadab
- Orang-Orang Bingung
- Orde Mimpi
- Orde Tabung
- Orkes Madun I Alias Madekur dan Tarkeni
- Orkes Madun II atawa Umang-Umang
- Orkes Madun III Atawa Sandek
- Orkes Madun IV Atawa Ozone
- Orkes Madun V atawa Magma
- Pada Suatu Hari
- Padang Bulan
- Pamflet Merdeka
- Para Jahanam
- Para- Para Pelayat
- Parade Tikus (monolog)
- Pelacur dan Sang Presiden
- Pelukis dan Wanita
- Pemimpin Tua
- Pengagum Bintang
- Peperangan (monolog)
- Perempuan Obrak Abrik (monolog)
- Peti Mati (naskah komedi)
- Pralambang (monolog Winarno Hadi Saputro)
- Presiden Kita Tercinta
- Racun Tembakau (monolog Jim Lin))
- Racun Tembakau (monolog S. Jai)
- Rahwana
- Raja Lapuk
- Raja Mati
- Rare Angon
- Retorika Lelaki Senja (monolog)
- Robohnya Surau Kami
- Romeo & Juliet (bahasa Inggris)
- Rumah Boneka
- Rumah di Tubir Jurang
- SALING MALING
- Salah SMS
- Salinan Naskah Pidato Presiden 2012 Negeri Joyoboyo
- Sandal Jepit
- Sang Mandor
- Sarimin (Monolog)
- Satu Bangku Dua Lelaki
- Sebelum Dewa Dewi Tidur
- Sebelum Sarapan (Monolog)
- Semat Laut
- Sementara Menunggu Godot
- Serenada Lolosnya Dewi Narkobawati
- Setan Dalam Bahaya
- Seulanga
- Sidang Jembatan (monolog)
- Sidang Susila
- Sindhen
- Singa Podium
- Sitty Noerbaja (Sini Nurbaya)
- Sobrat
- Srikandi Edian
- Sumur Tanpa Dasar
- Surat Buat Guru
- Syair Kamelia
- Syekh Siti Jenar
- Symhoni Anak Jalanan
- T.R.U.S.T (naskah komedi)
- Tak Ada Bintang di Dadanya
- Tanda Silang
- Taplak Meja
- Teriakan-Teriakan Sunyi (monolog)
- Terompet Senja Kala
- The House of Benarda Alba
- The Tragedi of Hamlet (Inggris)
- Tiga Hari Terakhir (Film Pendek)
- Titik Titik Hitam
- Topeng-Topeng (Monolog)
- Uang yang Hilang
- Urip Dilakoni Kanthi Waras Lan Trengginas (Bahasa Jawa)
- Vagina Monologues (monolog Vagina)
- WC (Warung Colitik)
- Wek-Wek
- Zetan
Berdasarkan Pengarang
- A. Rego Subagyo
- AA. Navis
- Abbas Mustan Bhansali
- Abdul Hamid
- Abdul Mukhid
- Achmad Dayari
- Adhy Pratama
- Agung Wijaya
- Agus Noor
- Agustan T. Syam
- Albert Camus
- Alimuddin
- Amanatia Junda S.
- Andy Sri Wahyudi
- Anggi Valentinata Goenadi
- Anonim
- Anton Chekov
- Aoh K. Hadimaja
- Apris
- Ardini Pangastuti
- Arifin C Noer
- Arthur S. Nalan
- Asrul Sani
- Ayu Utami
- Bang Ning
- Benny Yohanes
- Bertolt Brecht
- Bima Budi P
- Bina Margantara
- Bina Margantara
- Budi Ros
- Candra Barong Harjanto
- Chandra Kudapawana
- Christopher Hampton
- Cucuk Espe
- Dadi Reza Pujiadi
- Danarto
- Dheny Jatmiko
- Dian Tri Lestari
- Drs. Muslich
- Drs. Nurochmat
- Dukut W.N.
- Enang Rikajat Asura
- Eugene Ionesco
- Eugene O'neill
- Even Ensler
- Faisal Muhammad Nur Salim
- Federico Garcia Lorca
- Genthong HSa
- George Buchner
- Giri Ratomo
- Gondhol Sumargiyono
- Gunawan Maryanto
- Gusmel Riyadh
- H. Adjim Arijadi
- Hamdy Salad
- Hardjono Wiryosoetrisno
- Harwes
- Henrik Ibsen
- Herlina Syarifudin
- Hermana HMT
- Hermanjoyo
- Heru Kesawa Murti
- IGN. Arya Sanjaya
- Ibed Surgana Yuga
- Ida Khoirotin
- Ikun Sri Kuncoro
- Imran Laha
- Indra Tranggono
- Irwan Jamal
- Iwan Simatupang
- Javed Paul Syatha
- Jean Baptiste Poquelin Moliere
- Jhoni Habibie
- Jim Lim
- Jim Lin
- Joko Kurnain
- Joko Sucianto
- Joned Suryatmoko
- Juma'ali
- Kuntowijoyo
- Landung Simatupang
- Layeta Bucoy
- M.J. Wijaya
- M.S. Nugroho
- Max Arifin
- Mirza Jaka Suryana
- Mochammad Asrori
- Motinggo Busye
- Muh. Ibrahim Ilyas
- Muhamad Ali
- Muhammad AB
- Muram Batu
- Mutiara Sabrinda
- N. Riantiarno
- Nasyah Djamin
- Nicolo Machiavelli
- P. Hariyanto
- Paulus Simangunsong
- Pramoedya Ananta Toer
- Puntung CM Pundjadi
- Puthut Buchori
- Putu Wijaya
- R. Timur Budi Raja
- RYAN HERDIANSYAH
- Rachman Arge
- Rachman Sabur
- Radhar Panca Dahana
- Rakhmat Giryadi
- Ratna Indraswari Ibrahim
- Ratna Sarumpaet
- Rian Harahap
- Rodli TL
- Rosyid E. Abby
- Roy Agustinus
- Rudy Remakong
- Rusmila
- S. Jai
- Saini K.M.
- Samsi
- Samuel Beckett
- Sang Aru
- Seno Gumira Ajidharma
- Soni Farid Maulana
- Sophokles
- Suyatna Anirun
- Syaiful Affair
- Syuji Terayama
- T. Arief
- Taofan Nalisaputra
- Taufan S. Chandranegara
- Taufik Al Hakim
- Toto Sudarto Bachtiar
- Tri Aamalia Lestari
- Triyono
- Ucok Klasta
- Uje Lelono
- Usmar Ismail
- Utuy Tatang Sontani
- Viddy AD Daery
- W.B. Yeats
- W.S. Rendra
- WAHYANA GIRI MC
- Wahyu Setiadi
- Wahyudin
- Wawan Setiawan
- Welly SK
- Whani Darmawan
- William Shakespeare
- Winarno Hadi Saputro
- Wisran Hadi
- Wiwit Anggaini
- Yessy Anwar
- Yoga
- Yoyo C.Durachman
- Yukio Mishima
- Yusef Muldiyana
- Zahari
- Zak Sorga
- Zakh Syairum Majid
- Zohry Junedi
- Zulfikri Sasma