Tampilkan postingan dengan label Monolog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Monolog. Tampilkan semua postingan

Monolog Mereka

Selasa, 08 Maret 2011 gusmel riyadh

MONOLOG

MEREKA


KARYA : YUSUF KURNIAWAN


Mementaskan naskah ini harus menghubungi penulis (sekedar pemberitahuan).

Yusuf Kurniawan
Email : capcusranger@yahoo.com

HP : 085715052528


PANGGUNG SEPI,SURAM,KACAU,TAPI TERLIHAT BERANTAKAN.
KEMUDIAN CAHAYA SAMAR MENYOROT SAMPAH SAMPAH YANG ADA DIRUANGAN.
SUARA-SUARA BINATANG MALAM MENEMANI SEPI DAN SURAMNYA MALAM,DAN JUGA ALUNAN-ALUNAN MUSIK YANG SEAKAN MENGIRINGI KEMATIAN SESUATU YANG TERHORMAT.

(dari kejauhan) hei,hei !!! jangan,jangan !!!

Ini sudah tidak ada isinya lagi ! masih saja kau ingin merebutnya….
Dasar makhluk miskin!! Aku yang seperti ini,masih saja di incarnya.
Padahal yang saya lihat,mereka lebih kaya dari saya.
Mereka mengenakan dasi,baju rapih yang berkerah saban hari…
Aha…yayaya…sepatunya,sepatu kulit!
Mungkin mereka membelinya dari luar negri,atau justru mereka membelinya dipasar asongan,yang harganya bisa di nego....hahahaha…

Boneka Sang Pertapa (Monolog)

Jumat, 26 November 2010 gusmel riyadh

metaNIETZSCHE
Boneka Sang Pertapa
Oleh Whani Darmawan

“Dari semua yang telah ditulis, aku hanya mencintai apa yang ditulis seseorang dengan darahnya. Menulislah dengan darah dan kau akan dapati bahwa darah itu roh.”
(Neitzsche, Sabda Zarathustra)

Nagina (monolog)

Senin, 16 Agustus 2010 gusmel riyadh

Monolog
NAGINA
Karya N. RIANTIARNO


NAGINA DAN NARATOR, IBARAT SATU RAGA DUA JIWA. (NARATOR MERIAS WAJAH DIRI TANPA TERGESA

Dia memakai semua atribut kepalsuan. Meski sesungguhnya, dia jujur, tulus dan seluruh ruang di hatinya dipenuhi rasa kemanusiaan. Wataknya halus, gampang tersentuh. Dia dermawan, suka menolong. Selalu bersikap ramah, sopan-santun terpuji, dan kata-katanya penuh keyakinan diri. Yang tak kenal dekat, akan menganggap pribadinya kuat. Padahal dia rapuh, mudah goyah.

Dia memoles tubuh aslinya, bertentangan dengan wujud yang sudah ditakdirkan baginya. Gaun yang bagus, nampak mewah dan modis, dia beli dengan harga diskon di Butik Malibu, Raja Plaza. Itu sudah termasuk sepatu merahjambu dan tas tangan dengan warna senada. Wangi parfum yang menyengat, hadiah seorang pengagum, menyerbak dari badan. Semua yang lekat di tubuh, nampak diserasikan. Dia sadar, mode sanggup mengubah penampilan. Dan kepribadian bisa terangkat naik, membikin orang terkesan.

Vagina Monologues (Monolog Vagina)

Minggu, 15 Agustus 2010 gusmel riyadh

Vagina Monologues
Even Ensler

( Ensler ) I'M JUST GONNA ASK YOU A FEW QUESTIONS
AND JUST ANSWER WHATEVER YOU'RE COMFORTABLE ANSWERING.
DON'T GO ANY FURTHER THAN YOU FEEL LIKE GOING
AND IF YOU WANT TO ADD SOMETHING LATER ON
TO A QUESTION I'VE ASKED YOU, THAT'S FINE TOO.
WHEN WAS THE FIRST TIME YOU SAW IT ?
YOU KNOW, IT WAS SORT OF LIKE A N ACCIDENTAL THING.
THERE WAS LIKE A MIRROR ON THE FLOOR,
AND I WALKED UP AND I WAS LIKE, WHAT, WHAT WAS THAT ?
I HAVE TO GO HOME AND DO SOME RESEARCH.
I DIDN'T LOOK AT MYSELF 'TIL PROBABLY IN COLLEGE.
I DON'T EVEN SAY THE WORD TO MY OB-GYN.
AND I WENT TO THE LIBRARY, I'M SNEAKING IN THE LIBRARY,
LOOKING THROUGH THE BOOKS, AND YOU KNOW,
LIKE I'M COVERING THE BOOK WITH LIKE SOMETHING ELSE.
AND THEN IT'S LIKE,
"ADMIRE IT, IT'S A BEAUTIFUL FLOWER,
YOU KNOW, IT'S LIKE ROSES."
. I'M LIKE, WE'R E NOT LOOKING AT THE SAME THING
I TOOK PHOTOS OF IT.
A I HAD A POLAROID CAMER
AND I WOULD GO INTO THE BATHROOM
AND TAKE A PICTURE.
ARE YOU EMBARRASSED ?
YES.

Monolog Racun Tembakau (Oleh S. Jai)

Senin, 14 Juni 2010 gusmel riyadh

, RACUN TEMBAKAU
MONOLOG S. JAI


DISADUR DARI ON THE HARMFUL EFFECTS OF TOBACCO KARYA ANTON CHEKOV ATAS TERJEMAH JIM ADHI LIMAS

***************************************************************


Sinopsis


HARMAN seorang suami berumur, bercambang panjang tapi dipingit. Dia perokok berat dan selalu merasa tertekan oleh istrinya—seorang pekerja atas nama sosial dan amal yang punya sekolah musik partikelir dan indekos buat anak perempuan.
Saat ini Harman diminta istrinya untuk ceramah ”Bahaya Racun Tembakau” di sidang komunitas ilmiah.

Bangsat (monolog)

Sabtu, 05 Juni 2010 gusmel riyadh

Monolog
BANGSAT
Karya Taufan S. Chandranegara


Dramawan : Aktor (Lelaki/Perempuan)
Catatan : Dalam memainkan naskah ini, diperlukan imajinasi tanpa batas, kontektusal dalam term of moralisme.

Jakarta, Maret 2004



SCENE #1
(Seseorang berwajah batu, terkurung dalam image-image)

Bangsat. Bangsat, bangsat, bangsat, bangsat! Bangsat! Bangsat? Bangsat!? Bangsat. Bang! Bang! Bang! Bangsat! Sat! sat! sat! sate! Bangsat! Bangsat! Sate! Bangsat! Bangsat! Itu! Bangsat! Itu!! Bangsat! Itu. Celaka. Bangsat. Celaka. Bangsat. Celaka. Cela ka ka ka kaki ka ka bangsat. Ku ku ku kunyukku bangsatku, kunyukku bangsatku. O, amboi! Kalau bangsat tak berdaya maka ku maki maki ku maki kaki kaki lalu ku maki lu lu lu. Lumer di makan bangsat yang ada di bawah pantat-pantat feodal dal dal dalih anti rayap yap yap. Merayap dalam ku ke kuas kuas kuasa kuasa kuasa melahap bangsat yang diakronimkan menjadi sejadi-jadinya kumakan bangsat pun karena ku dimakan bangsat feodal.

Kromo Kronik (monolog)

gusmel riyadh

Monolog
KROMO KRONIK
Lakon karya :Taufan S. Chandranegara
Dramawan : Aktor (lelaki/perempuan)

(Dalam memainkan naskah ini, diperlukan imajinasi tanpa batas, kontekstual dalam term of moralism).
*Teks tembang Dandanggula diambil dari PJ. Zoetmulder, 1990, manunggaling kawula gusti: Pantheisme dan Monisme dalam sastra suluk Jawa. Jakarta: Gramedia, hal 172-173



SOSOK MENATAP PADA SANG HYANG TUNGGAL, PADA MAKNA-MAKNA CUACA, BENING RUH NURANI. SANGKALA HATI MEREBAK MEWANGI DALAM ANGAN SORGAWI, DI UFUK-UFUK. DI RUANG-RUANG. DI UJUNG-UJUNG DEDAUNAN, DI PEPOHONAN, DI GRAVITASI CAKRAWALA ALAM RAYA. SOSOK DAN SEBUAH RUANG, AMBEN, LENTERA DI SUDUT BERKERJAPAN MEMBISAKAN LUKA-LUKA SEJARAH MATI.

( SENJA TAMPAKNYA MENGAYUN SORE, SEBERSIT WARNA MERONA MENYERUAK GELAYUT AWAN-AWAN IMAJI, SEBUAH AMBEN DI BAWAH BAYANG-BAYANG, GALAU, KENANGAN, MESKI PEDIH, TERSISA)

Wong kas ingkang sampun amakolih,
kakkul yakin tingale pan nyata, sarta lan sapatemone
pan sampun sirna luluh, tetebenge jagad puniki
kabotan katingalan, ing wardayanipun
anging jatine hyang suksma
datan pegat anjenengaken mangkyeki
kang ketung mung pangeran(*)

Bukan Eva Biasa (monolog)

gusmel riyadh

Monolog
Bukan Eva Biasa
Oleh Giri Ratomo



SETTING PANGGUNG BISA DIBUAT RUMIT, BISA DIBIKIN SEDERHANA. SUASANA SEMAKSIMAL MUNGKIN DIBUAT AKRAB DENGAN PENONTON. BOLEH ADA MUSIK KALAU DIRASA PERLU. SEMISAL AKAN DITAMBAH LAMPU ATAU EFEK AUDIO VISUAL MUNGKIN AKAN MAKIN BAGUS.

Saya sudah bilang: jangan digigit. Tapi kamu tetep bandel. Rasain! Biawak kok nggigit biawak. Kayak iklan saja. Tiiiiit kok makan tiiiiit.
Eit, kamu mau lari kemana heh? Sudah duduk aja disitu. Ngglosor-nglosor ngga papa. Sambil dinikmati jajanannya, kalau ada. Atau digigit-gigitlah bekalnya, kalau bawa. Ayo ayo ambil disruput minumannya. Pelan-pelan aja.

Orde Mimpi

Senin, 31 Mei 2010 gusmel riyadh

ORDE MIMPI
Oleh : R Giryadi

DRAMA INI DIMULAI DENGAN SUARA BERDENTANG TANDA KEHIDUPAN DIMULAI. MUSIK RITMIS MENGIRINGI DENTANG YANG BERDENYUT SEPERTI DETAK NADI. LIGTHING PERLAHAN MENYALA MENYINARI ORANG-ORANG DALAM TABUNG BESAR. MULUT DAN MATA MEREKA TERTUTUP RAPAT. SEPERTI SEDANG MENJALANI SEBUAH PROSES KELAHIRAN. DI LUAR TABUNG BESAR, DUA ORANG SEDANG BERCAKAP-CAKAP SERIUS.

01.PAKARWAN:
(Modar-mandir, gelisah) Aku belum menemukan jawaban.

02.RIBAWAN
Apa perlu rumus-rumus?

03.PAKARWAN
(Berpikir sejenak) Sebenarnya tidak perlu. Tetapi aku ragu, kerena mereka penuh dengan rumus-rumus yang telah diformalasikan. Lihat kepala mereka terlalu besar. Di dalamanya segebok rumus-rumus hidup siap digunakan.

Monolog Retorika Lelaki Senja

gusmel riyadh

Retorika Lelaki Senja
Oleh : R Giryadi

SEBUAH LEMARI TUA BERDIRI KOKOH. DI SEKITARNYA BEBERAPA INTERIOR TUA KELIHATAN TAK TERAWATT. BEBERAPA EKOR TIKUS BERSLIWERAN. MEREKA SALING BEREBUT BARANG CURIAN.
DISAAT KEGADUHAN MEMUNCAK, TIBA-TIBA PINTU LEMARI TUA TERBUKA PERLAHAN-LAHAN. PARA TIKUS MELESAT MENGHILANG. PINTU LEMARI TUA MENUTUP CEPAT : BRAK! SEPI.
PINTU LEMARI TUA KEMBALI TERBUKA, PERLAHAN. DARI BALIK PINTU MUNCUL WAJAH SESEORANG. MATANYA MENYELIDIK. SETELAH AMAN, SESEORANG ITU KELUAR DARI LEMARI. SESEORANG ITU MENENTENG KOPER ATAU BUNGKUSAN LAIN.
TIBA-TIBA BEBERAPA TIKUS MELINTAS SEPERTI FORMULA 1. SESEORANG MELONCAT KE TEMPAT YANG LEBIH TINGGI. TIKUS-TIKUS BERPUTAR-PUTAR. SESEORANG BERTAHAN DI TEMPAT YANG LEBIH TINGGI. DI TEMPAT ITU SESEORANG YANG KELIHATAN RAPUH, MENYAPA SIAPA SAJA, DIWAKTU KAPAN SAJA.

Selamat apa saja dan selamat kapan saja. (Clingukan melihat situasi sekitarnya) Baiklah, dalam kesempatan ini, sebelum drama ini berlangsung, ijinkan saya mengutip sebuah kalimat yang cukup terkesan dihati saya. “Kalau saya bunuh diri, sandiwara ini tidak akan pernah ada!” (1) Pasti anda ingat dengan kalimat itu. Nah, kalau diperkenankan kalimat itu akan saya kutip menjadi, “Kalau saya mati, saya tidak bisa kurupsi!” Hiiiii. Makanya sekalian masih hidup sandiwara kurupsi ini harus saya jalani dengan cara seksama dan dalam tempo (kalau bisa ) selama-lamanya.

TERTAWA.

Teriakan-Teriakan Sunyi (Monolog)

gusmel riyadh

TERIAKAN-TERIAKAN SUNYI
(Pelarian Calon Mayat)

Oleh : R. Giryadi

I. PANGUNG GELAP.
TIBA-TIBA CAHAYA SENTER BERKELEBAT. BERKEDIP-KEDIP SEPERTI HURUF MORSE. SUARA BERGEMERINCING. CAHAYA SENTER BERSAHUTAN. SUARA GEMERINCING. SUARA ORANG BERLARI. CAHAHAYA SENTER BERKELEBATAN. SEORANG MENGGELEPAR. CAHAYA SENTER MENANCAP DALAM TUBUHNYA YANG PENUH LUKA. SEPI. CAHAYA SENTER SALING BERPANDANGAN.

II. CAHAYA BIRU
CAHAYA SENTER BERTERBANGAN KE UDARA. CAHAYA SENTER BERKELEBAT DI GEROMBOLAN ORANG-ORANG. CAHAYA SENTER BERKELEBATAN PADA SILUET ORANG MENYERET MAYAT. SUARA TANGIS. CAHAYA SENTER BERLARIAN DIBALIK LAYAR, MENGIKUTI IRING-IRINGAN MAYAT.

III. TIRAI PUTIH TURUN.
DALAM PROSESI PEMAKAMAN. ORANG-ORANG TERTUNDUK LESU. HANYA MAYAT YANG TAMPAK BAHAGIA. ORANG-ORANG MENYANYIKAN KIDUNG BISU, LAGU ORANG-ORANG DUNGU.

01. BENDERA PUTIH
Naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaddddddddd!!!!! Mengapa orang-orang membawa kelewang, panah, kapak, dan bedil. Sepatu lars itu terus berderapan setiap malam. Lolong anjing dan angin menebarkan bau bacin. Naaadddd. Mengapa kau ajarkan aku tentang kehormatan, kalau orang-orang pada tega saling membunuh.

(Suara gagak melengking. Angin basah. Suara gagak menjauh)

Monolog Peperangan

gusmel riyadh

Naskah Monolog

MONOLOG PEPERANGAN
Oleh : R Giryadi

SEBELUM DRAMA DIMULAI TERDENGAR DENTANG JAM BERKALI-KALI. PERLAHAN-LAHAN SUARA PEPERANGAN MENDERU-DERU. DUA SOSOK –HATAM DAN PUTIH- DENGAN LANGKAH LAMBAN PENUH KETAKUTAN SEDANG MENGATUR KAMAR YANG TELIHAT TIDAK TERAWAT.
DI LUAR, SUARA SIRINE MERAUNG-RAUNG, PESAWAT TEMPUR MENGHUJANI BOM. RENTETAN TEMBAKAN BERDESINGAN. SUARA JERIT TANGIS MENGGOROK TELINGA. DARAH MENDERAS DI MANA-MANA. SUARA KEMATIAN SEPERTI BADAI. PUSARA TUMBUH SEPERTI JAMUR MUSIM HUJAN. PENYESALAN TIADA ARTI.
SOSOK HITAM DAN PUTIH MENGAKHIRI SUASANA MENAKUTKAN ITU DENGAN MENYALAKAN LAMU. CAHAYA ITU TELAH PURBA. TETAPI TIBA-TIBA SUASANA BERUBAH MENJADI CERIA.
SEORANG LELAKI TUA BERMAIN PERANG-PERANGAN SEPERTI ANAK KECIL. IA MENEMBAKI KE SEGALA ARAH. IA MENEMBAKI MASA LALU DAN MASA DEPANNYA YANG HAMPA. IA MENGUSIR SOSOK HITAM DAN PUTIH.
SEBELUM SEMUANYA HANCUR IA MENYAPA PENONTON.

1.LELAKI TUA
Selamat pagi, siang, dan malam penonton sekalian. Selamat apa saja. Selamat bertemu dalam sebuah ruang dan waktu yang berbeda. Sebuah pertemuan yang tidak kita sangka-sangka. Sebuah ketidak mengertian tiba-tiba kita berada di sini tanpa satu kesepakatan dan tujuan. Tetapi jangan bimbang penonton sekalian, karena hakekat pertemuan adalah salaing tegur sapa, kangen-kangenan, bercanda, bercerita apa saja, dan sebagainya dan sebagainya, maka kita harus menghidupkan pertemuan kita pada pagi, siang, dan malam hari ini, agar tidak sia-sia.

Monolog Biografi Kursi Tua

Minggu, 30 Mei 2010 gusmel riyadh

Monolog

BIOGRAFI KURSI TUA
Oleh : R Giryadi

SEBUAH KURSI TUA TERGANTUNG. PUCAT. TAPI ANGKUH! SESEORANG DENGAN NADA SEKENANYA MENYANYI-NYANYI TANPA BEBAN. IA SEORANG PEMUDA. DENGAN PAKAIAN SEKENANYA. TANPA MENENTENG APA-APA, SELAIN MEGAPHONE. TIBA-TIBA IA NGOMONG SEPERTI ORANG MERACU.

1. SESEORANG
Saudara-saudara, saya disini tidak akan melakukan orasi. Saya juga tidak melakukan provokasi. Ini tidak ada kaitannya dengan demo-demo, meski saya membawa megaphone. Ini alat untuk saya berbicara agar saudara-saudara mendengar. Karena sekarang sudah banyak orang yang telinganya pada budge! Bukan karena apa, tetapi sok mbudeg, alias ‘emang gue pikirin!’
Saya sengaja membawa alat ini agar suara saya didengar. Sebagai generasi masa depan suara saya harus didengar. Harus! Tidak bisa ditawar-tawar. Kalau mau nawar, asal harganya cocok ndak papa. Eh, jangan salah sangka lagi. Masalah harga tidak meski berhubungan dengan uang, tetapi harga diri juga bisa kan?
Ya, memang saya datang ke ruangan ini atau tepatnya di rumah bapak saya ini karena masalah harga diri.

Kumpulan Naskah Orde Mimpi Rakhmat Giryadi

Sabtu, 29 Mei 2010 gusmel riyadh

salam hormat

saya kirimkan naskah teater saya yang telah terkumpul dalam buku "Orde Mimpi" kumpulan nasakah 1994-2000.
Semoga bermanfaat bagi perkembangan teater di Indonesia.

salam hormat
R Giryadi
081330697845
Adapun naskah-naskah karya Rakhmat Giryadi yang dapat anda download adalah sebagai berikut:

Racun Tembakau

Selasa, 18 Mei 2010 gusmel riyadh

RACUN TEMBAKAU
Naskah Monolog Karya Anton Chekov; terjemahan Jim Lin



IVAN BERCAMBANG PANJANG, KUMIS DICUKUR KLIMIS, JAS RESMI YANG SUDAH TUA DAN SELALU SERING DI PAKAI, IA MUNCUL DENGAN SIKAP AGUNG, MANGGUT DAN MEMPERBAIKI VASNYA.

Omong-omong Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya (MENGUSAP CAMBANGNYA) pada Istri saya datang sebuah permintaan supaya untuk tujuan amal saya membacakan sebuah ceramah yang bersifat umum, Nah, kalau saya harus ceramah, mesti saja—bagi saya tidak menjadi soal sama sekali. Jelas saya ini bukan professor, dan saya tidak mempunyai gelar apapun, tapi meskipun demikian, selama 30 tahun ini, bahkan sampai merugikan kesehatan dan segala rupa, tidak ada berhentinya saya mengerjakan persoalan-persoalan yang bersifat ilmiah melulu, saya seorang pemikir, dan bayangkan sewaktu-waktu saya juga menyusun tulisan-tulisan ilmiah. Maksud saya bukan ilmiah saja tapi maaf, saya katakan ini

Emansipasi

gusmel riyadh

EMANSIPASI

Karya : M. J. Widjaya


KARTINI
Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita wanita negeri ini sudah terbata bata membaca cita citaku. Aku dikungkung adat dan barat menuntunku, tapi aku selalu memcoba meratas jalan menuju kemerdekaan dan ternyata tak seorang pun melanjutkan perjuanganku.  Sesungguhnya adat sopan santun amatlah rumit, adikku harus merangkak bila hendak berlalu dihadapanku, kalau adiku duduk dikursi lalu aku berlalu maka haruslah segera turun dari kursi duduk ditanah bahkan dengan menundukan kepala sampai aku tidak terlihat. Adikku tidak boleh berkamu atau berengkau kepadaku

Anzing

gusmel riyadh

ANZING
Karya: Rachman Sabur

Prolog : Lagu “17 juli” karya Iwan Fals didengarkan

Video Screen : Film segerombolan anjing berkeliaran. Penceramah berdiri di depan podium. Penceramah mematikan video screen dengan remote control.

Aeng

gusmel riyadh

MONOLOG AENG
karya: Putu Wijaya

IA BERBARING DI LANTAI DENGAN KAKI NAIK KE KURSI. DI MEJA KECIL, DEKAT KURSI, ADA BOTOL BIR KOSONG SEDANG DI LANTAI ADA PIRING SENG. MUKANYA DITANGKUP TOPI KAIN. DI KAMAR SEBELAH TERDENGAR SESEORANG MEMUKUL DINDING BERKALI-KALI

Ya, siapa itu. Jangan ganggu, aku sedang tidur

GEDORAN KEMBALI BERTUBI

Yaaaa! Siapaaa? Jangan ganggu aku sedang tidur

GEDORAN BERTAMBAH KERAS. ORANG ITU MENGANGKAT TUBUHNYA

Monolog Alibi

gusmel riyadh

Naskah monolog berjudul Alibi karya S. Jai

Keluarga adalah titik batas paling rumit, sekaligus pertarungan menakjubkan antara kepentingan pribadi dan masyarakat.
Sulitnya perjuangan membebaskan pikiran dan kenyataan bahwa apa yang dimakan anggota keluarganya bukan hasil korupsi.


MALAM HARI. PANGGUNG SISI KANAN SEBELAH BELAKANG ADA LUKISAN BESAR. BEGITU BESAR MENYERUPAI LAYAR. BEBERAPA GEDEBOK PISANG. TANAH ATAU JERAMI ATAU APA SAJA. DI ATASNYA SESEORANG TIDUR TELUNGKUP DENGAN POSISI SEPERTI BARU JATUH DARI LANGIT. MENGGENGGAM SEBENTUK GUNUNGAN. PANGGUNG SISI KIRI ADA MEJA DAN KURSI MALAS. SEPASANG SEPATU. BEBERAPA BAJU TERGANTUNG DI KAPSTOK DEKAT PINTU. BERSERAKAN KERTAS DAN BUKU. SEBUAH BOLA.

Monolog Kasir Kita

gusmel riyadh

KASIR KITA

Monolog Kasir Kita karya Arifin C Noer

Setting :

Ruang tengah dari sebuah ruang yang cukup menyenangkan, buat suatu keluarga yang tidak begitu rakus. Lumayan keadaannya, sebab lumayan pula penghasilan si pemiliknya. Sebagai seorang kasir di sebuah kantor dagang yang lumayan pula besarnya. Kasir kita itu bernama : Misbach Jazuli