MONOLOG
MEREKA
KARYA : YUSUF KURNIAWAN
Mementaskan naskah ini harus menghubungi penulis (sekedar pemberitahuan).
Yusuf Kurniawan
Email : capcusranger@yahoo.com
HP : 085715052528
PANGGUNG SEPI,SURAM,KACAU,TAPI TERLIHAT BERANTAKAN.
KEMUDIAN CAHAYA SAMAR MENYOROT SAMPAH SAMPAH YANG ADA DIRUANGAN.
SUARA-SUARA BINATANG MALAM MENEMANI SEPI DAN SURAMNYA MALAM,DAN JUGA ALUNAN-ALUNAN MUSIK YANG SEAKAN MENGIRINGI KEMATIAN SESUATU YANG TERHORMAT.
(dari kejauhan) hei,hei !!! jangan,jangan !!!
Ini sudah tidak ada isinya lagi ! masih saja kau ingin merebutnya….
Dasar makhluk miskin!! Aku yang seperti ini,masih saja di incarnya.
Padahal yang saya lihat,mereka lebih kaya dari saya.
Mereka mengenakan dasi,baju rapih yang berkerah saban hari…
Aha…yayaya…sepatunya,sepatu kulit!
Mungkin mereka membelinya dari luar negri,atau justru mereka membelinya dipasar asongan,yang harganya bisa di nego....hahahaha…
Monolog Mereka
Label: Monolog , Yusuf Kurniawan
Boneka Sang Pertapa (Monolog)
metaNIETZSCHE
Boneka Sang Pertapa
Oleh Whani Darmawan
“Dari semua yang telah ditulis, aku hanya mencintai apa yang ditulis seseorang dengan darahnya. Menulislah dengan darah dan kau akan dapati bahwa darah itu roh.”
(Neitzsche, Sabda Zarathustra)
Label: Monolog , Whani Darmawan
Nagina (monolog)
Monolog
NAGINA
Karya N. RIANTIARNO
NAGINA DAN NARATOR, IBARAT SATU RAGA DUA JIWA. (NARATOR MERIAS WAJAH DIRI TANPA TERGESA
Dia memakai semua atribut kepalsuan. Meski sesungguhnya, dia jujur, tulus dan seluruh ruang di hatinya dipenuhi rasa kemanusiaan. Wataknya halus, gampang tersentuh. Dia dermawan, suka menolong. Selalu bersikap ramah, sopan-santun terpuji, dan kata-katanya penuh keyakinan diri. Yang tak kenal dekat, akan menganggap pribadinya kuat. Padahal dia rapuh, mudah goyah.
Dia memoles tubuh aslinya, bertentangan dengan wujud yang sudah ditakdirkan baginya. Gaun yang bagus, nampak mewah dan modis, dia beli dengan harga diskon di Butik Malibu, Raja Plaza. Itu sudah termasuk sepatu merahjambu dan tas tangan dengan warna senada. Wangi parfum yang menyengat, hadiah seorang pengagum, menyerbak dari badan. Semua yang lekat di tubuh, nampak diserasikan. Dia sadar, mode sanggup mengubah penampilan. Dan kepribadian bisa terangkat naik, membikin orang terkesan.
Label: Monolog , N. Riantiarno
Vagina Monologues (Monolog Vagina)
Vagina Monologues
Even Ensler
( Ensler ) I'M JUST GONNA ASK YOU A FEW QUESTIONS
AND JUST ANSWER WHATEVER YOU'RE COMFORTABLE ANSWERING.
DON'T GO ANY FURTHER THAN YOU FEEL LIKE GOING
AND IF YOU WANT TO ADD SOMETHING LATER ON
TO A QUESTION I'VE ASKED YOU, THAT'S FINE TOO.
WHEN WAS THE FIRST TIME YOU SAW IT ?
YOU KNOW, IT WAS SORT OF LIKE A N ACCIDENTAL THING.
THERE WAS LIKE A MIRROR ON THE FLOOR,
AND I WALKED UP AND I WAS LIKE, WHAT, WHAT WAS THAT ?
I HAVE TO GO HOME AND DO SOME RESEARCH.
I DIDN'T LOOK AT MYSELF 'TIL PROBABLY IN COLLEGE.
I DON'T EVEN SAY THE WORD TO MY OB-GYN.
AND I WENT TO THE LIBRARY, I'M SNEAKING IN THE LIBRARY,
LOOKING THROUGH THE BOOKS, AND YOU KNOW,
LIKE I'M COVERING THE BOOK WITH LIKE SOMETHING ELSE.
AND THEN IT'S LIKE,
"ADMIRE IT, IT'S A BEAUTIFUL FLOWER,
YOU KNOW, IT'S LIKE ROSES."
. I'M LIKE, WE'R E NOT LOOKING AT THE SAME THING
I TOOK PHOTOS OF IT.
A I HAD A POLAROID CAMER
AND I WOULD GO INTO THE BATHROOM
AND TAKE A PICTURE.
ARE YOU EMBARRASSED ?
YES.
Label: Even Ensler , Monolog , Naskah Bahasa Inggris
Monolog Racun Tembakau (Oleh S. Jai)
, RACUN TEMBAKAU
MONOLOG S. JAI
DISADUR DARI ON THE HARMFUL EFFECTS OF TOBACCO KARYA ANTON CHEKOV ATAS TERJEMAH JIM ADHI LIMAS
***************************************************************
Sinopsis
HARMAN seorang suami berumur, bercambang panjang tapi dipingit. Dia perokok berat dan selalu merasa tertekan oleh istrinya—seorang pekerja atas nama sosial dan amal yang punya sekolah musik partikelir dan indekos buat anak perempuan.
Saat ini Harman diminta istrinya untuk ceramah ”Bahaya Racun Tembakau” di sidang komunitas ilmiah.
Label: Anton Chekov , Monolog , S. Jai
Bangsat (monolog)
Monolog
BANGSAT
Karya Taufan S. Chandranegara
Dramawan : Aktor (Lelaki/Perempuan)
Catatan : Dalam memainkan naskah ini, diperlukan imajinasi tanpa batas, kontektusal dalam term of moralisme.
Jakarta, Maret 2004
SCENE #1
(Seseorang berwajah batu, terkurung dalam image-image)
Bangsat. Bangsat, bangsat, bangsat, bangsat! Bangsat! Bangsat? Bangsat!? Bangsat. Bang! Bang! Bang! Bangsat! Sat! sat! sat! sate! Bangsat! Bangsat! Sate! Bangsat! Bangsat! Itu! Bangsat! Itu!! Bangsat! Itu. Celaka. Bangsat. Celaka. Bangsat. Celaka. Cela ka ka ka kaki ka ka bangsat. Ku ku ku kunyukku bangsatku, kunyukku bangsatku. O, amboi! Kalau bangsat tak berdaya maka ku maki maki ku maki kaki kaki lalu ku maki lu lu lu. Lumer di makan bangsat yang ada di bawah pantat-pantat feodal dal dal dalih anti rayap yap yap. Merayap dalam ku ke kuas kuas kuasa kuasa kuasa melahap bangsat yang diakronimkan menjadi sejadi-jadinya kumakan bangsat pun karena ku dimakan bangsat feodal.
Label: Monolog , Taufan S. Chandranegara
Kromo Kronik (monolog)
Monolog
KROMO KRONIK
Lakon karya :Taufan S. Chandranegara
Dramawan : Aktor (lelaki/perempuan)
(Dalam memainkan naskah ini, diperlukan imajinasi tanpa batas, kontekstual dalam term of moralism).
*Teks tembang Dandanggula diambil dari PJ. Zoetmulder, 1990, manunggaling kawula gusti: Pantheisme dan Monisme dalam sastra suluk Jawa. Jakarta: Gramedia, hal 172-173
SOSOK MENATAP PADA SANG HYANG TUNGGAL, PADA MAKNA-MAKNA CUACA, BENING RUH NURANI. SANGKALA HATI MEREBAK MEWANGI DALAM ANGAN SORGAWI, DI UFUK-UFUK. DI RUANG-RUANG. DI UJUNG-UJUNG DEDAUNAN, DI PEPOHONAN, DI GRAVITASI CAKRAWALA ALAM RAYA. SOSOK DAN SEBUAH RUANG, AMBEN, LENTERA DI SUDUT BERKERJAPAN MEMBISAKAN LUKA-LUKA SEJARAH MATI.
( SENJA TAMPAKNYA MENGAYUN SORE, SEBERSIT WARNA MERONA MENYERUAK GELAYUT AWAN-AWAN IMAJI, SEBUAH AMBEN DI BAWAH BAYANG-BAYANG, GALAU, KENANGAN, MESKI PEDIH, TERSISA)
Wong kas ingkang sampun amakolih,
kakkul yakin tingale pan nyata, sarta lan sapatemone
pan sampun sirna luluh, tetebenge jagad puniki
kabotan katingalan, ing wardayanipun
anging jatine hyang suksma
datan pegat anjenengaken mangkyeki
kang ketung mung pangeran(*)
Label: Monolog , Taufan S. Chandranegara
Bukan Eva Biasa (monolog)
Monolog
Bukan Eva Biasa
Oleh Giri Ratomo
SETTING PANGGUNG BISA DIBUAT RUMIT, BISA DIBIKIN SEDERHANA. SUASANA SEMAKSIMAL MUNGKIN DIBUAT AKRAB DENGAN PENONTON. BOLEH ADA MUSIK KALAU DIRASA PERLU. SEMISAL AKAN DITAMBAH LAMPU ATAU EFEK AUDIO VISUAL MUNGKIN AKAN MAKIN BAGUS.
Saya sudah bilang: jangan digigit. Tapi kamu tetep bandel. Rasain! Biawak kok nggigit biawak. Kayak iklan saja. Tiiiiit kok makan tiiiiit.
Eit, kamu mau lari kemana heh? Sudah duduk aja disitu. Ngglosor-nglosor ngga papa. Sambil dinikmati jajanannya, kalau ada. Atau digigit-gigitlah bekalnya, kalau bawa. Ayo ayo ambil disruput minumannya. Pelan-pelan aja.
Label: Giri Ratomo , Monolog
Orde Mimpi
ORDE MIMPI
Oleh : R Giryadi
DRAMA INI DIMULAI DENGAN SUARA BERDENTANG TANDA KEHIDUPAN DIMULAI. MUSIK RITMIS MENGIRINGI DENTANG YANG BERDENYUT SEPERTI DETAK NADI. LIGTHING PERLAHAN MENYALA MENYINARI ORANG-ORANG DALAM TABUNG BESAR. MULUT DAN MATA MEREKA TERTUTUP RAPAT. SEPERTI SEDANG MENJALANI SEBUAH PROSES KELAHIRAN. DI LUAR TABUNG BESAR, DUA ORANG SEDANG BERCAKAP-CAKAP SERIUS.
01.PAKARWAN:
(Modar-mandir, gelisah) Aku belum menemukan jawaban.
02.RIBAWAN
Apa perlu rumus-rumus?
03.PAKARWAN
(Berpikir sejenak) Sebenarnya tidak perlu. Tetapi aku ragu, kerena mereka penuh dengan rumus-rumus yang telah diformalasikan. Lihat kepala mereka terlalu besar. Di dalamanya segebok rumus-rumus hidup siap digunakan.
Label: Monolog , Rakhmat Giryadi
Monolog Retorika Lelaki Senja
Retorika Lelaki Senja
Oleh : R Giryadi
SEBUAH LEMARI TUA BERDIRI KOKOH. DI SEKITARNYA BEBERAPA INTERIOR TUA KELIHATAN TAK TERAWATT. BEBERAPA EKOR TIKUS BERSLIWERAN. MEREKA SALING BEREBUT BARANG CURIAN.
DISAAT KEGADUHAN MEMUNCAK, TIBA-TIBA PINTU LEMARI TUA TERBUKA PERLAHAN-LAHAN. PARA TIKUS MELESAT MENGHILANG. PINTU LEMARI TUA MENUTUP CEPAT : BRAK! SEPI.
PINTU LEMARI TUA KEMBALI TERBUKA, PERLAHAN. DARI BALIK PINTU MUNCUL WAJAH SESEORANG. MATANYA MENYELIDIK. SETELAH AMAN, SESEORANG ITU KELUAR DARI LEMARI. SESEORANG ITU MENENTENG KOPER ATAU BUNGKUSAN LAIN.
TIBA-TIBA BEBERAPA TIKUS MELINTAS SEPERTI FORMULA 1. SESEORANG MELONCAT KE TEMPAT YANG LEBIH TINGGI. TIKUS-TIKUS BERPUTAR-PUTAR. SESEORANG BERTAHAN DI TEMPAT YANG LEBIH TINGGI. DI TEMPAT ITU SESEORANG YANG KELIHATAN RAPUH, MENYAPA SIAPA SAJA, DIWAKTU KAPAN SAJA.
Selamat apa saja dan selamat kapan saja. (Clingukan melihat situasi sekitarnya) Baiklah, dalam kesempatan ini, sebelum drama ini berlangsung, ijinkan saya mengutip sebuah kalimat yang cukup terkesan dihati saya. “Kalau saya bunuh diri, sandiwara ini tidak akan pernah ada!” (1) Pasti anda ingat dengan kalimat itu. Nah, kalau diperkenankan kalimat itu akan saya kutip menjadi, “Kalau saya mati, saya tidak bisa kurupsi!” Hiiiii. Makanya sekalian masih hidup sandiwara kurupsi ini harus saya jalani dengan cara seksama dan dalam tempo (kalau bisa ) selama-lamanya.
TERTAWA.
Label: Monolog , Rakhmat Giryadi
Teriakan-Teriakan Sunyi (Monolog)
TERIAKAN-TERIAKAN SUNYI
(Pelarian Calon Mayat)
Oleh : R. Giryadi
I. PANGUNG GELAP.
TIBA-TIBA CAHAYA SENTER BERKELEBAT. BERKEDIP-KEDIP SEPERTI HURUF MORSE. SUARA BERGEMERINCING. CAHAYA SENTER BERSAHUTAN. SUARA GEMERINCING. SUARA ORANG BERLARI. CAHAHAYA SENTER BERKELEBATAN. SEORANG MENGGELEPAR. CAHAYA SENTER MENANCAP DALAM TUBUHNYA YANG PENUH LUKA. SEPI. CAHAYA SENTER SALING BERPANDANGAN.
II. CAHAYA BIRU
CAHAYA SENTER BERTERBANGAN KE UDARA. CAHAYA SENTER BERKELEBAT DI GEROMBOLAN ORANG-ORANG. CAHAYA SENTER BERKELEBATAN PADA SILUET ORANG MENYERET MAYAT. SUARA TANGIS. CAHAYA SENTER BERLARIAN DIBALIK LAYAR, MENGIKUTI IRING-IRINGAN MAYAT.
III. TIRAI PUTIH TURUN.
DALAM PROSESI PEMAKAMAN. ORANG-ORANG TERTUNDUK LESU. HANYA MAYAT YANG TAMPAK BAHAGIA. ORANG-ORANG MENYANYIKAN KIDUNG BISU, LAGU ORANG-ORANG DUNGU.
01. BENDERA PUTIH
Naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaddddddddd!!!!! Mengapa orang-orang membawa kelewang, panah, kapak, dan bedil. Sepatu lars itu terus berderapan setiap malam. Lolong anjing dan angin menebarkan bau bacin. Naaadddd. Mengapa kau ajarkan aku tentang kehormatan, kalau orang-orang pada tega saling membunuh.
(Suara gagak melengking. Angin basah. Suara gagak menjauh)
Label: Monolog , Rakhmat Giryadi
Monolog Peperangan
Naskah Monolog
MONOLOG PEPERANGAN
Oleh : R Giryadi
SEBELUM DRAMA DIMULAI TERDENGAR DENTANG JAM BERKALI-KALI. PERLAHAN-LAHAN SUARA PEPERANGAN MENDERU-DERU. DUA SOSOK –HATAM DAN PUTIH- DENGAN LANGKAH LAMBAN PENUH KETAKUTAN SEDANG MENGATUR KAMAR YANG TELIHAT TIDAK TERAWAT.
DI LUAR, SUARA SIRINE MERAUNG-RAUNG, PESAWAT TEMPUR MENGHUJANI BOM. RENTETAN TEMBAKAN BERDESINGAN. SUARA JERIT TANGIS MENGGOROK TELINGA. DARAH MENDERAS DI MANA-MANA. SUARA KEMATIAN SEPERTI BADAI. PUSARA TUMBUH SEPERTI JAMUR MUSIM HUJAN. PENYESALAN TIADA ARTI.
SOSOK HITAM DAN PUTIH MENGAKHIRI SUASANA MENAKUTKAN ITU DENGAN MENYALAKAN LAMU. CAHAYA ITU TELAH PURBA. TETAPI TIBA-TIBA SUASANA BERUBAH MENJADI CERIA.
SEORANG LELAKI TUA BERMAIN PERANG-PERANGAN SEPERTI ANAK KECIL. IA MENEMBAKI KE SEGALA ARAH. IA MENEMBAKI MASA LALU DAN MASA DEPANNYA YANG HAMPA. IA MENGUSIR SOSOK HITAM DAN PUTIH.
SEBELUM SEMUANYA HANCUR IA MENYAPA PENONTON.
1.LELAKI TUA
Selamat pagi, siang, dan malam penonton sekalian. Selamat apa saja. Selamat bertemu dalam sebuah ruang dan waktu yang berbeda. Sebuah pertemuan yang tidak kita sangka-sangka. Sebuah ketidak mengertian tiba-tiba kita berada di sini tanpa satu kesepakatan dan tujuan. Tetapi jangan bimbang penonton sekalian, karena hakekat pertemuan adalah salaing tegur sapa, kangen-kangenan, bercanda, bercerita apa saja, dan sebagainya dan sebagainya, maka kita harus menghidupkan pertemuan kita pada pagi, siang, dan malam hari ini, agar tidak sia-sia.
Label: Monolog , Rakhmat Giryadi
Monolog Biografi Kursi Tua
Monolog
BIOGRAFI KURSI TUA
Oleh : R Giryadi
SEBUAH KURSI TUA TERGANTUNG. PUCAT. TAPI ANGKUH! SESEORANG DENGAN NADA SEKENANYA MENYANYI-NYANYI TANPA BEBAN. IA SEORANG PEMUDA. DENGAN PAKAIAN SEKENANYA. TANPA MENENTENG APA-APA, SELAIN MEGAPHONE. TIBA-TIBA IA NGOMONG SEPERTI ORANG MERACU.
1. SESEORANG
Saudara-saudara, saya disini tidak akan melakukan orasi. Saya juga tidak melakukan provokasi. Ini tidak ada kaitannya dengan demo-demo, meski saya membawa megaphone. Ini alat untuk saya berbicara agar saudara-saudara mendengar. Karena sekarang sudah banyak orang yang telinganya pada budge! Bukan karena apa, tetapi sok mbudeg, alias ‘emang gue pikirin!’
Saya sengaja membawa alat ini agar suara saya didengar. Sebagai generasi masa depan suara saya harus didengar. Harus! Tidak bisa ditawar-tawar. Kalau mau nawar, asal harganya cocok ndak papa. Eh, jangan salah sangka lagi. Masalah harga tidak meski berhubungan dengan uang, tetapi harga diri juga bisa kan?
Ya, memang saya datang ke ruangan ini atau tepatnya di rumah bapak saya ini karena masalah harga diri.
Label: Monolog , Rakhmat Giryadi
Kumpulan Naskah Orde Mimpi Rakhmat Giryadi
salam hormatAdapun naskah-naskah karya Rakhmat Giryadi yang dapat anda download adalah sebagai berikut:
saya kirimkan naskah teater saya yang telah terkumpul dalam buku "Orde Mimpi" kumpulan nasakah 1994-2000.
Semoga bermanfaat bagi perkembangan teater di Indonesia.
salam hormat
R Giryadi
081330697845
Label: Monolog , Naskah Teater , Rakhmat Giryadi
Racun Tembakau
RACUN TEMBAKAU
Naskah Monolog Karya Anton Chekov; terjemahan Jim Lin
IVAN BERCAMBANG PANJANG, KUMIS DICUKUR KLIMIS, JAS RESMI YANG SUDAH TUA DAN SELALU SERING DI PAKAI, IA MUNCUL DENGAN SIKAP AGUNG, MANGGUT DAN MEMPERBAIKI VASNYA.
Omong-omong Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya (MENGUSAP CAMBANGNYA) pada Istri saya datang sebuah permintaan supaya untuk tujuan amal saya membacakan sebuah ceramah yang bersifat umum, Nah, kalau saya harus ceramah, mesti saja—bagi saya tidak menjadi soal sama sekali. Jelas saya ini bukan professor, dan saya tidak mempunyai gelar apapun, tapi meskipun demikian, selama 30 tahun ini, bahkan sampai merugikan kesehatan dan segala rupa, tidak ada berhentinya saya mengerjakan persoalan-persoalan yang bersifat ilmiah melulu, saya seorang pemikir, dan bayangkan sewaktu-waktu saya juga menyusun tulisan-tulisan ilmiah. Maksud saya bukan ilmiah saja tapi maaf, saya katakan ini
Label: Anton Chekov , Jim Lin , Monolog
Emansipasi
Label: M. J. Widjaya , Monolog
Anzing
ANZING
Karya: Rachman Sabur
Prolog : Lagu “17 juli” karya Iwan Fals didengarkan
Video Screen : Film segerombolan anjing berkeliaran. Penceramah berdiri di depan podium. Penceramah mematikan video screen dengan remote control.
Label: Monolog , Rachman Sabur
Aeng
MONOLOG AENG
karya: Putu Wijaya
IA BERBARING DI LANTAI DENGAN KAKI NAIK KE KURSI. DI MEJA KECIL, DEKAT KURSI, ADA BOTOL BIR KOSONG SEDANG DI LANTAI ADA PIRING SENG. MUKANYA DITANGKUP TOPI KAIN. DI KAMAR SEBELAH TERDENGAR SESEORANG MEMUKUL DINDING BERKALI-KALI
Ya, siapa itu. Jangan ganggu, aku sedang tidur
GEDORAN KEMBALI BERTUBI
Yaaaa! Siapaaa? Jangan ganggu aku sedang tidur
GEDORAN BERTAMBAH KERAS. ORANG ITU MENGANGKAT TUBUHNYA
Label: Monolog , Putu Wijaya
Monolog Alibi
Naskah monolog berjudul Alibi karya S. Jai
Keluarga adalah titik batas paling rumit, sekaligus pertarungan menakjubkan antara kepentingan pribadi dan masyarakat.
Sulitnya perjuangan membebaskan pikiran dan kenyataan bahwa apa yang dimakan anggota keluarganya bukan hasil korupsi.
MALAM HARI. PANGGUNG SISI KANAN SEBELAH BELAKANG ADA LUKISAN BESAR. BEGITU BESAR MENYERUPAI LAYAR. BEBERAPA GEDEBOK PISANG. TANAH ATAU JERAMI ATAU APA SAJA. DI ATASNYA SESEORANG TIDUR TELUNGKUP DENGAN POSISI SEPERTI BARU JATUH DARI LANGIT. MENGGENGGAM SEBENTUK GUNUNGAN. PANGGUNG SISI KIRI ADA MEJA DAN KURSI MALAS. SEPASANG SEPATU. BEBERAPA BAJU TERGANTUNG DI KAPSTOK DEKAT PINTU. BERSERAKAN KERTAS DAN BUKU. SEBUAH BOLA.
Monolog Kasir Kita
Label: Arifin C. Noer , Monolog
PINDAH RUMAH
Berkat doa dan dukungan sahabat teater se tanah air, maka Bandar Naskah kini telah memiliki rumah baru di:
www.bandarnaskah.comNamun demikian, blog ini tidak akan dihapus. Sahabat semua masih tetap dapat mengaksesnya.
Hanya saja update naskah koleksi terbaru hanya akan dilakukan di bandarnaskah.com.
Kelak, semua isi dari blog ini secara bertahap juga akan diboyong ke rumah baru.
Sahabat semua dapat terus berkontribusi dengan mengirimkan karya atau koleksi naskah Anda ke: bandarnaskah@gmail.com dan dengan sekuat tenaga kami akan berusaha update sesering mungkin.
Semoga selalu bermnafaat.
Salam,
Kepala Bandar
DISCLAIMER
Hak Cipta Naskah ada pada penulis naskah & dilindungi undang-undang. Untuk itu, jika anda ingin mementaskan naskah yang terdapat pada Bank Naskah ini harap menghubungi penulis untuk sekedar pemberitahuan.
berdasarkan Kategori Naskah
Berdasarkan Judul
- 1 Hari 11 Mata di Kepala
- 13 Pagi
- ANGGUR TERAKHIR MONOLOG Didik Wahyudi
- AUT
- AYO
- Aduh Ujang
- Aeng
- Akal Bulus Scapin
- Aktor Aktor yang Tersesat Dalam Drama Tanda Tanya
- Aku Masih Perawan
- Alibi (monolog)
- Aljabar
- Alkisah Isra Mi'raj (Naskah Islami)
- Anak Rantau
- Ande-Ande Lumut
- Andhe-Andhe Lumut (Water Manik Village)
- Anjing Anjing Menyerbu Kuburan
- Antigone
- Anting
- Anu (Putu Wijaya)
- Anzing (monolog)
- Arloji
- Arwah-Arwah
- Asbak dan Tamu di Malam Hari
- Ayahku Pulang
- Ayahku Stroke tapi Nggak Mati
- Badai Sepanjang Malam
- Badak-Badak
- Bah (Putu Wijaya)
- Baju (monolog)
- Balada Sahdi
- Bangsat (monolog)
- Bara (embers)
- Barabah
- Bayi Yang Tertawa
- Becik Nitik Ala Pilara
- Belum Tengah Malam
- Bencana
- Bendera Setengah Tiang
- Beruang Penagih hutang
- Bigrafi Kursi Tua (monolog)
- Bila Malam Bertambah Malam
- Bila Mula
- Black Jack (monolog Benjon)
- Boneka Sang Pertapa (Monolog)
- Bor (Putu Wijaya)
- Bukan Eva Biasa (monolog)
- Bulan Bujur Sangkar
- Bulan Emas di Jendela Kakek
- Bunga Rumah Makan
- Bunga di Atas Awan-Awan
- Cabik
- Cahaya Rembulan
- Caligula
- Cannibalogy (benny johanes)
- Cermin
- Cinta Is Not a Game
- Cipoa (Putu Wijaya)
- Ciut Pas Sesak Pas
- Come And Go (datang dan pergi)
- Contreng Saya
- DR. RESURRECCION
- Dan Lainnya Sebagiannya
- Dasein (monolog)
- Demang Lehman
- Demokrasi (monolog Putu Wijaya)
- Dhemit (adaptasi)
- Dhemit (naskah Original)
- Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau
- Diamku Adalah Sebuah Kerinduan
- Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi
- Dr. Anda
- Dukun-Dukunan
- Dunia Orang-Orang Mati
- Dunia Seolah-Olah
- ELEGI MUSIM PANAS
- Emansipasi (monolog)
- Episode Daun Kering (monolog)
- Festival Topeng
- Foging
- Fragmen Cinta
- Gambar Cinta dari Atjeh
- Gedebug (monolog)
- Godlob
- Gubernur Nyentrik
- HM1L (baca: HAMIL)
- Hara Kiri
- Hikayat Perlawanan Sarikem
- Hitam Putih
- INDONESIA
- Ibu Bumi
- Ibu kita Raminten (monolog)
- Inong: Dongen Rumah Jalang
- Intrik
- Jaka Tarub
- Jaka Tarub Dadi Duda
- Jalur 17
- Janji Senja
- Jeng Menul
- Joko Semprul
- Julius Caesar
- KAKUS
- KAMIT Sandiwara Bahasa Jawa
- KERINDUAN TERHADAP CITA (monolog)
- Kabayan di Negeri Romeo
- Kapai-Kapai
- Kapak Berhala Namrudz (monolog)
- Kapok (monolog)
- Karma
- Karma DALEM BONCEL (drama Musikal)
- Kartini Berdarah
- Kasir Kita (monolog)
- Kebo Nyusu Gudel
- Kereta Kencana
- Kesucian Hati (Naskah Islami)
- Kesurupan atawa inside! insting! intrance!
- Ketika Cinta Lintas Agama
- Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan
- Kiamat Sudah Dekat (Naskah Islami)
- Kiblat Tanah Negeri
- Kisah Cinta dan Lain-Lain
- Kisah Rumah '45
- Kongres Unggas
- Kopral Woyzeck
- Koruptor Budiman (Monolog)
- Kotak Surat Terakhir
- Kromo Kronik (monolog)
- Kudeta
- Kunci Kontak (monolog)
- Kupu-Kupu Tidur (monolog)
- Kursi Goyang
- LIDAH TAK BERTULANG
- Lagu Pak Tua (monolog)
- Lakbok
- Laras 1 (komedi)
- Laras 2 (komedi)
- Legenda Siti Rabi'ah
- Lena Tak Pulang
- Lit
- MALIN -The End Scene
- Mak Ada Anjing Masuk Rumah
- Mak Ana Asu Mlebu Ngomah (Bahasa Jawa)
- Malam Gelisah
- Malam Jahanam
- Malam Terakhir
- Mangir
- Manusia BBM
- Markendos (sebut aku Upi) (monolog)
- Markus (monolog)
- Marsinah Menggugat (monolog Ratna Sarumpaet)
- Matahari 1/2 Mati
- Matinya Toekang Kritik (monolog Agus Noor)
- Mayat Terhormat (monolog)
- Mayat-Mayat Cinta
- Mega-Mega
- Melawan Kutukan
- Mencari Keadilan (terjemahan WS Rendra)
- Mengapa kau culik anak kami?
- Menggulung Layar
- Mereka Telah Membakar Meunasah Kita
- Musuh Masyarakat
- NAFAS (Breath)
- Nagina (monolog)
- Nasib Jadi Babu (monolog)
- Nastiti
- Nimok Aku Cinta Kamu
- Nina Bobo
- Nyonya-Nyonya
- Obrok Owok-Owok Ebreg Ewek-Ewek
- Orang Kasar
- Orang Malam
- Orang-Orang Bawah Tanah
- Orang-Orang Biadab
- Orang-Orang Bingung
- Orde Mimpi
- Orde Tabung
- Orkes Madun I Alias Madekur dan Tarkeni
- Orkes Madun II atawa Umang-Umang
- Orkes Madun III Atawa Sandek
- Orkes Madun IV Atawa Ozone
- Orkes Madun V atawa Magma
- Pada Suatu Hari
- Padang Bulan
- Pamflet Merdeka
- Para Jahanam
- Para- Para Pelayat
- Parade Tikus (monolog)
- Pelacur dan Sang Presiden
- Pelukis dan Wanita
- Pemimpin Tua
- Pengagum Bintang
- Peperangan (monolog)
- Perempuan Obrak Abrik (monolog)
- Peti Mati (naskah komedi)
- Pralambang (monolog Winarno Hadi Saputro)
- Presiden Kita Tercinta
- Racun Tembakau (monolog Jim Lin))
- Racun Tembakau (monolog S. Jai)
- Rahwana
- Raja Lapuk
- Raja Mati
- Rare Angon
- Retorika Lelaki Senja (monolog)
- Robohnya Surau Kami
- Romeo & Juliet (bahasa Inggris)
- Rumah Boneka
- Rumah di Tubir Jurang
- SALING MALING
- Salah SMS
- Salinan Naskah Pidato Presiden 2012 Negeri Joyoboyo
- Sandal Jepit
- Sang Mandor
- Sarimin (Monolog)
- Satu Bangku Dua Lelaki
- Sebelum Dewa Dewi Tidur
- Sebelum Sarapan (Monolog)
- Semat Laut
- Sementara Menunggu Godot
- Serenada Lolosnya Dewi Narkobawati
- Setan Dalam Bahaya
- Seulanga
- Sidang Jembatan (monolog)
- Sidang Susila
- Sindhen
- Singa Podium
- Sitty Noerbaja (Sini Nurbaya)
- Sobrat
- Srikandi Edian
- Sumur Tanpa Dasar
- Surat Buat Guru
- Syair Kamelia
- Syekh Siti Jenar
- Symhoni Anak Jalanan
- T.R.U.S.T (naskah komedi)
- Tak Ada Bintang di Dadanya
- Tanda Silang
- Taplak Meja
- Teriakan-Teriakan Sunyi (monolog)
- Terompet Senja Kala
- The House of Benarda Alba
- The Tragedi of Hamlet (Inggris)
- Tiga Hari Terakhir (Film Pendek)
- Titik Titik Hitam
- Topeng-Topeng (Monolog)
- Uang yang Hilang
- Urip Dilakoni Kanthi Waras Lan Trengginas (Bahasa Jawa)
- Vagina Monologues (monolog Vagina)
- WC (Warung Colitik)
- Wek-Wek
- Zetan
Berdasarkan Pengarang
- A. Rego Subagyo
- AA. Navis
- Abbas Mustan Bhansali
- Abdul Hamid
- Abdul Mukhid
- Achmad Dayari
- Adhy Pratama
- Agung Wijaya
- Agus Noor
- Agustan T. Syam
- Albert Camus
- Alimuddin
- Amanatia Junda S.
- Andy Sri Wahyudi
- Anggi Valentinata Goenadi
- Anonim
- Anton Chekov
- Aoh K. Hadimaja
- Apris
- Ardini Pangastuti
- Arifin C Noer
- Arthur S. Nalan
- Asrul Sani
- Ayu Utami
- Bang Ning
- Benny Yohanes
- Bertolt Brecht
- Bima Budi P
- Bina Margantara
- Bina Margantara
- Budi Ros
- Candra Barong Harjanto
- Chandra Kudapawana
- Christopher Hampton
- Cucuk Espe
- Dadi Reza Pujiadi
- Danarto
- Dheny Jatmiko
- Dian Tri Lestari
- Drs. Muslich
- Drs. Nurochmat
- Dukut W.N.
- Enang Rikajat Asura
- Eugene Ionesco
- Eugene O'neill
- Even Ensler
- Faisal Muhammad Nur Salim
- Federico Garcia Lorca
- Genthong HSa
- George Buchner
- Giri Ratomo
- Gondhol Sumargiyono
- Gunawan Maryanto
- Gusmel Riyadh
- H. Adjim Arijadi
- Hamdy Salad
- Hardjono Wiryosoetrisno
- Harwes
- Henrik Ibsen
- Herlina Syarifudin
- Hermana HMT
- Hermanjoyo
- Heru Kesawa Murti
- IGN. Arya Sanjaya
- Ibed Surgana Yuga
- Ida Khoirotin
- Ikun Sri Kuncoro
- Imran Laha
- Indra Tranggono
- Irwan Jamal
- Iwan Simatupang
- Javed Paul Syatha
- Jean Baptiste Poquelin Moliere
- Jhoni Habibie
- Jim Lim
- Jim Lin
- Joko Kurnain
- Joko Sucianto
- Joned Suryatmoko
- Juma'ali
- Kuntowijoyo
- Landung Simatupang
- Layeta Bucoy
- M.J. Wijaya
- M.S. Nugroho
- Max Arifin
- Mirza Jaka Suryana
- Mochammad Asrori
- Motinggo Busye
- Muh. Ibrahim Ilyas
- Muhamad Ali
- Muhammad AB
- Muram Batu
- Mutiara Sabrinda
- N. Riantiarno
- Nasyah Djamin
- Nicolo Machiavelli
- P. Hariyanto
- Paulus Simangunsong
- Pramoedya Ananta Toer
- Puntung CM Pundjadi
- Puthut Buchori
- Putu Wijaya
- R. Timur Budi Raja
- RYAN HERDIANSYAH
- Rachman Arge
- Rachman Sabur
- Radhar Panca Dahana
- Rakhmat Giryadi
- Ratna Indraswari Ibrahim
- Ratna Sarumpaet
- Rian Harahap
- Rodli TL
- Rosyid E. Abby
- Roy Agustinus
- Rudy Remakong
- Rusmila
- S. Jai
- Saini K.M.
- Samsi
- Samuel Beckett
- Sang Aru
- Seno Gumira Ajidharma
- Soni Farid Maulana
- Sophokles
- Suyatna Anirun
- Syaiful Affair
- Syuji Terayama
- T. Arief
- Taofan Nalisaputra
- Taufan S. Chandranegara
- Taufik Al Hakim
- Toto Sudarto Bachtiar
- Tri Aamalia Lestari
- Triyono
- Ucok Klasta
- Uje Lelono
- Usmar Ismail
- Utuy Tatang Sontani
- Viddy AD Daery
- W.B. Yeats
- W.S. Rendra
- WAHYANA GIRI MC
- Wahyu Setiadi
- Wahyudin
- Wawan Setiawan
- Welly SK
- Whani Darmawan
- William Shakespeare
- Winarno Hadi Saputro
- Wisran Hadi
- Wiwit Anggaini
- Yessy Anwar
- Yoga
- Yoyo C.Durachman
- Yukio Mishima
- Yusef Muldiyana
- Zahari
- Zak Sorga
- Zakh Syairum Majid
- Zohry Junedi
- Zulfikri Sasma