MATA REMBULAN
Karya : Warto
Ibrohim
(wartoibrohim@gmail.com)
Nopember
2009
DIATAS
PANGGUNG TERLIHAT SEBUAH BALE YANG SUDAH TUA TERBUAT DARI
BAMBU. DISAMPING KIRINYA ADA SEBUAH KURSI KAYU YANG TUA JUGA. DI BELAKANG KURSI
ITU TERIHAT LUKISAN YANG TERTUTUP KAIN WARNA PUTIH.
MASUK
SEORANG LELAKI DENGAN RAMBUT GONDRONG KELIHATAN TAK TERURUS. MEMAKAI BAJU
KEMEJA KOTAK-KOTAK LENGAN PANJANG DAN TERLIHAT KEBESARAN. MEMAKAI CELANA JEANS
DENGAN SEPATU KULIT HITAM.
LELAKI ITU
MASUK DENGAN MEMBAWA TAS YANG DARI KEJAUHAN TERLIHAT RAMBUT KUASNYA SEMENTARA
TANGAN YANG SATUNYA MEMBAWA SEBIDANG KANVAS SEGI EMPAT. LALU DIA DUDUK DIATAS
BALE. SAMBIL MELETAKAN TAS DAN KANVAS YANG DI BAWANYA.
DENGAN WAJAH
TERLIHAT LELAH.
LELAKI
Memang hidup
adalah teka-teki yang belum terpecahkan bahkan sampai kapanpun tidak akan
pernah ada yang mengetahuinya
(MENYALAKAN
ROKOK)
dan sudah
seharusnya seperti ini Tuhan memberi jalan hidup pada mahluknya
(DENGAN
SESEKALI MENGHISAP ROKOK)
entah sudah
berapa lama aku menjadi seorang pelukis, entah berapa banyak karyaku yang
tertumpuk di dinding rumah ini dan tidak ada yang menawar bahkan melirikpun
enggan.
(DIA
MEREBAHKAN TUBUHNYA DIATAS BALE)
Apakah benar
mitos tentang lukisan akan menjadi rebutan dengan harga yang cukup mahal ketika
pelukisnya sudah meninggal? Jika itu benar apakah saya harus mati dahulu
agar lukisanku laku dengan harga yang pantas menurutku.
(BERDIRI DAN
PERGI KE BELAKANG KURSI MEMBUKA KAIN PUTUH YANG BERISI LUKISAN WANITA CANTIK
BAHKAN SANGAT CANTIK NAMUN LUKISAN ITU TERLIHAT BELUM SELESAI KARENA KEDUA
MATANYA BELUM ADA)
He he he…Itu
semua hanya mitos tidak lebih dari itu, jadi untuk para pekerja seni alangkah
lebih baiknya jangan percaya dengan hal yang seperti itu
(MENDIRIKAN
LUKISAN DI DEPAN KURSI)
tidak ada
ruginya kita terus berkarya, laku dan tidaknya itu adalah teka- teki yang belum
terpecahkan.
(SAMBIL
MEMBUKA CAT DAN ALAT LUKIS LAINNYA, BERMAKSUD MENYELESAIKANYA)
Benar, kau
memang menawan, taukah engkau? Dua tahun terahir ini aku selalu bingung, gundah
dan bagiku ini bukan masalah karena memang ini bukan masalah, hanya saja sebuah
kaindahan yang tidak bisa saya tumpahkan, namun pada kesempatan ini saya akan
tumpahkan keindahan itu dan kamu akan terlihat lebih nyata karena keindahan itu
terletak pada kedua matamu, yang sekarang akan saya sempurnakan.
(DENGAN RAGU
IA HENDAK MENYAPUKAN KUAS DI MATA LUKISAN ITU)
Benar saja,
lagi-lagi ini terjadi kembali, matamu itu terlalu…. Indah..!! telalu sempurna!
(DIA
BERDIRI)
Akankah
aku membiarkanmu terlihat tanpa mata sepeti ini? itu tidak mungkin, karena aku
ridu pada tatapanmu yang selalu menghantui hidupku.
(DIA
MENINGALKAN LUKISAN MENUJU BALE DAN DUDUK TERUS MENYALAKAN ROKOK)
Terahir saya
bertemu denganya ketika dia hendak pergi untuk melanjutkan sekolahnya di bali,
kutatap matanya berbinar meneteskan air mata mungkin karena dia berat
meninggalkanku saya tau itu, namun saya tetap tersenyum, matanya yang indah
menjadi korban perasaan sehingga meneteskan air mata, tapi masih memencarkan
keindahan yang tiada tara, sungguh anugrah yang sangat luar biasa.
klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
apabila Anda mengalami kesulitan dalam mendownload naskah drama ini, silakan hubungi admin via email: bandarnaskah@gmail.com