Lakon
PEREMPUAN
OBRAK-ABRIK
Karya Rian Harahap
Kakek :
Sebelum tidur mau kakek dongeng apa ?
Cucu :
Aktor : Dunia semakin membunuh
kemaluanku. Kehidupan tidak lagi sama seperti cerita kita dahulu. Senyum-senyum
menjadi kemarau yang berkepanjangan
dalam simpul yang miris. Aku sudah muak dengan kemaluan ini dan dunia kembali
menulikan sisi kepekaannya.
Aktor
: Semua katamu sama dengan hatiku
ketika kesimpulan menjadi samar-samar membusuk di kaki lembah. Aku selalu
ditikam dengan perasaan sendiri yang menyemut. Hehehe..., Keparat kalian semua
!
Aktor : Satu-satu dari kita harus mati. Menjemput
secercah harapan pada masanya. Mereka tidak pantas untuk mengatur segala bentuk
tindak tanduk kita. Aku tidak ingin seperti pendahulu yang terbunuh karena
kebisuan yang melanda. Kita harus berbicara. Kita harus bersuara, kita harus
melintas. Melintasi dunia yang terkapar karena kebobrokan .
Aktor
: Sudahlah kemaluanku sudah binasa
karenanya. Pokok tidak lagi menjadi persoalan omongan hanya bualan. Kita tetap
harus seperti ini menjadi makhluk yang membeku dalam kegelapan malam. Merasa
kuat namun tak terbuai suasana indah mereka.
klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya